KAMUS PERPAJAKAN

Apa Itu Fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE)?

Nora Galuh Candra Asmarani | Jumat, 10 Maret 2023 | 18:30 WIB
Apa Itu Fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE)?

PEMERINTAH berupaya mendorong kegiatan ekspor dengan memberikan beragam fasilitas. Pemberian beragam fasilitas tersebut juga diharapkan dapat memperkuat daya saing perusahaan dan meningkatkan investasi.

Salah satu jenis fasilitas yang diberikan untuk meningkatkan ekspor adalah kemudahan impor tujuan ekspor (KITE). Lantas, apa itu KITE?

Definisi
Secara ringkas, KITE adalah fasilitas yang diberikan terhadap barang dan bahan impor yang akan diolah, dirakit, atau dipasang pada barang lain dengan tujuan untuk diekspor. KITE merupakan kebijakan dari menteri keuangan yang pelaksanaannya dilakukan oleh DJBC.

Baca Juga:
Apa Itu Pajak Air Tanah dalam UU HKPD?

Dengan menggunakan fasilitas tersebut, barang dan bahan impor yang diolah, dirakit atau dipasang pada barang lain dengan tujuan untuk diekspor dapat diberikan pembebasan atau keringanan bea masuk.

Dasar hukum fasilitas KITE ilaha Pasal 26 ayat (1) huruf k UU Kepabeanan. Selanjutnya, Pasal 25 ayat (3) UU Kepabeanan mengamanatkan pengaturan lebih lanjut perihal ketentuan pembebasan atau keringanan bea masuk, termasuk KITE, dalam peraturan menteri keuangan (PMK) .

Sesuai dengan amanat pasal tersebut, menteri keuangan membagi fasilitas KITE menjadi dua jenis, yaitu KITE Pengembalian dan KITE Pembebasan. Kedua jenis fasilitas KITE tersebut masing-masing diatur dalam suatu PMK.

Baca Juga:
Update 2024: Apa Itu Subjek Pajak Dalam Negeri?

Saat ini, KITE Pengembalian diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No.161/PMK.04/2018. Sementara itu, KITE Pembebasan diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 160/PMK.04/2018.

Dirjen Bea dan Cukai juga telah menerbitkan sejumlah peraturan direktur jenderal (Perdirjen) terkait dengan KITE. Adapun perdirjen tersebut mengatur perihal tata laksana dan petunjuk teknis pemberian fasilitas KITE.

KITE Pengembalian
FASILITAS KITE Pengembalian diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No.161/PMK.04/2018 tentang Pengembalian Bea Masuk yang Telah Dibayar atas Impor Barang dan Bahan Untuk Diolah, Dirakit, atau Dipasang pada Barang Lain dengan Tujuan untuk Diekspor (PMK 161/2018).

Baca Juga:
Apa Itu PPN dengan Besaran Tertentu?

Merujuk Pasal 1 angka 3 beleid tersebut, KITE Pengembalian adalah pengembalian bea masuk yang telah dibayar atas impor atau pemasukan barang dan bahan yang berasal dari luar daerah pabean untuk diolah, dirakit, atau dipasang pada barang lain dengan tujuan untuk diekspor.

Fasilitas KITE Pengembalian dapat diberikan kepada badan usaha yang telah ditetapkan sebagai Perusahaan KITE Pengembalian. Untuk dapat ditetapkan sebagai perusahaan KITE Pengembalian, badan usaha harus memenuhi kriteria dan persyaratan yang ditetapkan.

Selain itu, badan usaha juga harus mengajukan permohonan kepada kepala kantor wilayah atau kantor pelayanan utama (KPU) yang mengawasi lokasi pabrik atau lokasi kegiatan usaha badan usaha. Permohonan tersebut dilakukan dengan mengisi daftar isian yang diminta dan disampaikan secara elektronik.

Baca Juga:
Apa Itu Pajak Reklame dalam UU HKPD?

Badan usaha yang telah ditetapkan sebagai perusahaan KITE Pengembalian dapat memperoleh fasilitas, seperti pengembalian bea masuk yang telah dibayar atas impor atau pemasukan barang dan bahan untuk diolah, dirakit, atau dipasang pada barang lain dengan tujuan untuk diekspor.

Bea masuk yang dimaksud dalam fasilitas KITE Pengembalian juga mencakup:

  1. Bea masuk yang sudah dibayar dalam pemberitahuan pabean untuk impor atau pemasukan barang dan bahan;
  2. Bea masuk yang sudah dibayar atas penetapan tarif dan nilai pabean oleh pejabat bea dan cukai yang mengakibatkan kekurangan bea masuk dalam pemberitahuan pabean untuk impor atau pemasukan barang dan bahan; dan/atau;
  3. Bea masuk tambahan.

KITE Pembebasan
FASILITAS KITE Pembebasan diatur dalam PMK No.160/PMK.04/2018 tentang Pembebasan Bea Masuk dan Tidak Dipungut PPN atau PPN dan PPnBM atas Impor Barang dan Bahan untuk Diolah, Dirakit, atau Dipasang pada Barang Lain dengan Tujuan untuk Diekspor (PMK 160/2018).

Baca Juga:
Menurun, Tingkat Kemenangan DJBC di Pengadilan Pajak 56,77% pada 2023

Merujuk pasal 1 angka 3 beleid tersebut, KITE pembebasan adalah pembebasan bea masuk serta ppn atau PPN dan PPnBM terutang tidak dipungut atas impor atau pemasukan barang dan bahan yang berasal dari luar daerah pabean untuk diolah, dirakit, atau dipasang pada barang lain dengan tujuan untuk diekspor.

Seperti halnya KITE Pengembalian, Fasilitas KITE Pembebasan dapat diberikan kepada badan usaha yang telah ditetapkan sebagai perusahaan KITE Pembebasan. Untuk dapat ditetapkan sebagai perusahaan KITE Pembebasan, badan usaha harus memenuhi kriteria tertentu serta mengajukan permohonan penetapan.

Badan usaha yang telah ditetapkan sebagai perusahaan KITE Pembebasan dapat memperoleh fasilitas KITE Pembebasan. Fasilitas KITE Pembebasan tersebut berupa pembebasan bea masuk serta PPN atau pajak PPN dan PPnBM terutang tidak dipungut atas:

Baca Juga:
Optimalkan PPN dan Iuran, Ditjen Pajak dan BPH Migas Bertukar Data
  1. impor barang dan bahan untuk diolah, dirakit, atau dipasang pada barang lain dengan tujuan untuk diekspor; dan/atau
  2. pemasukan barang dan bahan dari tempat penimbunan berikat, kawasan bebas dan/atau kawasan ekonomi khusus yang berasal dari luar daerah pabean, untuk diolah, dirakit, atau dipasang pada barang lain dengan tujuan untuk diekspor.

Perusahaan KITE Pembebasan juga dapat diberikan fasilitas pembebasan bea masuk serta PPN atau PPN dan PPnBM atas barang contoh. Barang contoh adalah barang yang digunakan sebagai contoh untuk menunjang kegiatan proses produksi yang barang hasil produksinya untuk tujuan diekspor.

Adapun bea masuk yang dimaksud dalam fasilitas KITE Pembebasan juga mencakup bea masuk tambahan, seperti bea masuk pembalasan, bea masuk antidumping, bea masuk tindakan pengamanan, dan bea masuk imbalan. Simak Siapa itu Wajib Pajak KITE IKM? (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 29 Maret 2024 | 13:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu Pajak Air Tanah dalam UU HKPD?

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK

Update 2024: Apa Itu Subjek Pajak Dalam Negeri?

Senin, 25 Maret 2024 | 17:00 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu PPN dengan Besaran Tertentu?

Jumat, 22 Maret 2024 | 18:30 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu Pajak Reklame dalam UU HKPD?

BERITA PILIHAN
Jumat, 29 Maret 2024 | 15:15 WIB KONSULTASI PAJAK

Beli Rumah Sangat Mewah di KEK Pariwisata Bebas PPh, Perlu SKB?

Jumat, 29 Maret 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jumlah Pemudik Melonjak Tahun ini, Jokowi Minta Warga Mudik Lebih Awal

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pengajuan Perubahan Kode KLU Wajib Pajak Bisa Online, Begini Caranya

Jumat, 29 Maret 2024 | 13:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu Pajak Air Tanah dalam UU HKPD?

Jumat, 29 Maret 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Perlakuan PPh atas Imbalan Sehubungan Pencapaian Syarat Tertentu

Jumat, 29 Maret 2024 | 10:30 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Disusun, Pedoman Soal Jasa Akuntan Publik dan KAP dalam Audit Koperasi