JAKARTA, DDTCNews - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Mardiasmo menyoroti masih rendahnya literasi di bidang akuntansi keuangan negara. Hal ini kemudian berimplikasi pada masih minimnya ahli di bidang tersebut.
"Yang ahli akuntansi di bidang keuangan negara sangat sedikit," katanya dalam peresmian perpustakaan riset Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Kamis (28/6).
Karena itu, lanjut Mardiasmo, meningkatkan infastruktur literasi menjadi salah satu kunci mendorong riset di bidang akuntansi keuangan negara. Dengan melimpahnya sumber dan saran pengetahuan diharapkan dapat menjadi stimulus untuk mencetak lebih banyak akhli di bidang akuntansi khususnya di sektor keuangan negara.
"Akuntansi semakin penting bagi sektor privat maupun sektor publik. Riset untuk akuntansi sektor publik masih rendah. Perpustakaan riset menjadi pintu masuk agar mahasiswa juga tertarik pada keuangan negara," terangnya.
Lebih lanjut, Mardiasmo berharap peresmian Perpustakaan Riset Tata Kelola dan Akuntabilitas Keuangan Negara dapat menjawab urgensi pengembangan dan penelitian di bidang akuntansi sektor publik, sehingga dapat mendorong tingkat literasi dan kegiatan riset.
Adapun perpustakaan riset BPK menyediakan data, informasi, dan pengetahuan yang komprehensif mengenai keuangan publik. Koleksi perpustakaan riset ini terdiri atas 21.852 eksemplar buku dengan 17.410 judul buku dan jurnal digital.
Perpustakaan riset tersebut juga mendukung pelayanan BPK untuk kebutuhan referensi. Selama tiga tahun terakhir, BPK telah melayani 217 permintaan data yang terdiri dari penulisan skripsi 161 permintaan, penulisan tesis 44 permintaan, dan penulisan disertasi 12 permintaan.
Wakil Ketua BPK Bahrullah Akbar berharap Perpustaan Riset BPK dapat bersinergi dengan Perpustakaan Nasional RI, perpustakaan di kementerian-lembaga, perguruan tinggi, organisasi profesi, dan internal auditor untuk efektivitas layanan dan publikasi. (Amu)