Paparan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat rapat kerja bersama Komisi XI DPR, Rabu (2/6/2021).
JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah menargetkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga mencapai kisaran 5,1%—5,3% pada tahun depan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai target pertumbuhan konsumsi tersebut rentan tidak tercapai jika pandemi Covid-19 berlanjut. Menurutnya, kepercayaan masyarakat dalam melakukan konsumsi sangat tergantung dari penanganan pandemi.
"Sesuatu yang berat dicapai sebab kita tahu konsumsi tergantung Covid-19. Jika Covid terkendali dan vaksinasi sukses, pasti demand dan konsumsi bisa kembali lagi," katanya dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR, Rabu (2/6/2021).
Tak hanya itu, lanjut Sri Mulyani, kesuksesan penanganan pandemi Covid-19 juga menentukan target pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 5,2%—5,8%. Dia berharap penyebaran Covid-19 dapat segera terkendali sehingga masyarakat semakin yakin untuk berbelanja.
Menurutnya, pemerintah akan melanjutkan upaya penanganan pandemi Covid-19 dan menyukseskan program vaksinasi. Dia menilai kedua hal tersebut sangat penting untuk terus dilakukan sehingga target pertumbuhan konsumsi yang dipatok tidak meleset.
"Kalau tidak [tertangani], akan mudah kemudian meleset ke bawah," ujar menkeu.
Selain itu, pemerintah juga menargetkan komponen lain pada pertumbuhan ekonomi ikut meningkat. Pada investasi, pemerintah menargetkan pertumbuhan pada kisaran 5,4%—6,9%, sedangkan ekspor tumbuh 4,3%—6,8%.
Sementara itu, pertumbuhan impor ditargetkan 3,6%—7,8%, sedangkan konsumsi pemerintah 3,2%—4,4% dan konsumsi LNPRT 6,0%—7,8%. Adapun target pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 5,2%—5,8% juga sesuai dengan proyeksi beberapa lembaga dunia. (rig)