INDIA

PM Modi Serukan Tax Plus One, Apa Itu?

Kurniawan Agung Wicaksono | Kamis, 25 Oktober 2018 | 09:00 WIB
PM Modi Serukan Tax Plus One,  Apa Itu? Perdana Menteri India Narendra Modi.

JAKARTA, DDTCNews – Perdana Menteri India Narendra Modi menyerukan pendekatan ‘tax-plus one’. Dengan pendekatan sistem ini, setiap warga diajak berbuat lebih banyak lagi bagi masyarakat sekitar, selain membayar pajak dengan jujur.

Peningkatan basis pembayar pajak di India, menurutnya, bukan didorong oleh sanksi ancaman hukuman. Peningkatan tersebut lebih dikarenakan pembayar pajak memiliki keyakinan uang mereka digunakan dengan benar dan untuk kesejahteraan orang.

“Membayar pajak adalah 'prakriti' [alamiah], tidak membayar pajak adalah 'vikriti' [kelainan bentuk]. Namun, membayar pajak ditambah melakukan lebih banyak adalah 'sanskriti' [budaya],” katanya, seperti dikutip dariHindustan Times, Kamis (25/10/2018)

Baca Juga:
Kebijakan Pajak India Bikin Eksportir Beras Thailand Girang, Ada Apa?

Dia menghargai adanya peningkatan jumlah wajib pajak yang jujur menunaikan kewajibannya. Data Departemen Keuangan menunjukkan, rasio pajak terhadap produk domestik bruto (PDB) pada tahun fiskal 2017/2018 sebesar 5,98%, terbaik dalam 10 tahun terakhir.

Namun, dalam pandangan Modi, pajak yang dibayarkan merupakan bagian dari sistem. Oleh karena itu, perlu layanan sosial yang merupakan ‘tax-plus one. Modi ingin agar warga melakukan sedikit tindakan yang merupakan tanggung jawab sosial, di luar kejujuran membayar pajak.

Dia sudah melihat beberapa perusahaan terkemuka telah melakukan pekerjaan sosial dengan sangat baik. Di tengah perkembangan teknologi informasi, dia ingin agar perusahaan-perusahaan teknologi dapat menyumbangkan keahlian dan tenaga untuk membawa perubahan sosial. Pada gilirannya, karyawan bisa berkontribusi besar bagi masyarakat umum.

Baca Juga:
Jelang Pemilu, Otoritas Pajak India Bekukan Rekening Partai Oposisi

Pendekatan ini harus ditempuh untuk menciptakan pertumbuhan inklusif di masa mendatang. Menurutnya, setiap orang di India memiliki peluang yang sama dalam menikmati perekonomian. Penciptaan kondisi ini bisa dilakukan dengan mengandalkan teknologi.

"Kita hidup di era start-up,” imbuhnya.

Dia pun mengajak agar masyarakat keluar dari zona nyaman untuk membawa perubahan positif dalam kehidupan bernegara. Pemerintah, sambungnya, mungkin memiliki skema dan anggaran. Namun, keberhasilan dari inisiatif berada pada keterlibatan publik.

“Saya yakin orang ingin bekerja untuk orang lain. Mereka ingin melayani masyarakat dan membawa perbedaan positif,” kata Modi. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Jumat, 26 April 2024 | 17:30 WIB REFORMASI PAJAK

Reformasi Pajak, Menkeu Jamin Komitmen Adopsi Standar Pajak Global

Jumat, 26 April 2024 | 17:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Parkir dan Retribusi Parkir?

Jumat, 26 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN KEPABEAN

Impor Barang Kiriman? Laporkan Data dengan Benar agar Tak Kena Denda

Jumat, 26 April 2024 | 16:30 WIB PENERIMAAN PAJAK

Setoran PPN-PPnBM Kontraksi 16,1 Persen, Sri Mulyani Bilang Hati-Hati

Jumat, 26 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Ada Usulan Tarif Pajak Kripto untuk Dipangkas, Begini Tanggapan DJP

Jumat, 26 April 2024 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Sudah Lapor SPT Tapi Tetap Terima STP, Bisa Ajukan Pembatalan Tagihan

Jumat, 26 April 2024 | 14:37 WIB PERATURAN PERPAJAKAN

Juknis Penghapusan Piutang Bea Cukai, Download Aturannya di Sini

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Indonesia Ingin Jadi Anggota OECD, DJP: Prosesnya Sudah On Track

Jumat, 26 April 2024 | 14:00 WIB KANWIL DJP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Korporasi Lakukan Tindak Pidana Pajak, Uang Rp 12 Miliar Disita Negara