RUSIA

Tekan India dan China dengan Tarif, AS Disebut Pakai Taktik Kolonial

Muhamad Wildan
Sabtu, 06 September 2025 | 12.00 WIB
Tekan India dan China dengan Tarif, AS Disebut Pakai Taktik Kolonial
<p>Presiden Rusia Vladimir Putin. ANTARA FOTO/Sputnik/Aleksey Nikolskyi/Kremlin via REUTERS/aww/cfo</p>

MOSKOW, DDTCNews - Presiden Rusia Vladimir Putin mengimbau pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk tidak menekan India dan China menggunakan kebijakan tarif dan sanksi.

Menurut Putin, AS tidak akan bisa mencapai kesepakatan dengan India dan China jika AS masih tetap mengandalkan taktik-taktik kolonial terhadap negara mitra.

"Anda tidak bisa berbicara dengan India atau China dengan cara seperti itu. Era kolonial sudah berakhir. Mereka harus menyadari mereka tidak bisa menggunakan langkah-langkah tersebut untuk berbicara dengan mitra," katanya, dikutip pada Sabtu (6/9/2025).

Bea masuk dan sanksi dipandang sebagai bentuk tekanan ekonomi yang digunakan oleh AS untuk melemahkan India dan China selaku 2 kekuatan terbesar di Asia.

Menurut Putin, bea masuk resiprokal dengan tarif fantastis yang diterapkan oleh AS merupakan upaya AS untuk memperlemah legitimasi politik dari pemimpin negara-negara mitra.

"Negara besar seperti India dan China memiliki mekanisme dan ketentuan domestik mereka sendiri. Bila seseorang memberitahu Anda bahwa mereka akan menghukum Anda, Anda harus berpikir bagaimana pemimpin negara-negara besar tersebut akan bereaksi," ujar Putin.

India dan China dipandang tak akan serta merta memenuhi permintaan AS mengingat langkah tersebut akan menimbulkan risiko bagi karier politik pemimpin kedua negara.

"Negara-negara seperti India dan China pernah mengalami masa-masa sulit dalam sejarah mereka. Jika mereka menunjukkan kelemahan, karier politik mereka akan berakhir. Faktor ini memengaruhi perilaku kedua negara," ujar Putin seperti dilansir indiatimes.com.

Sebagai informasi, AS di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump telah memberlakukan bea masuk sebesar 50% terhadap barang-barang impor dari India. Bea masuk dikenakan guna mendorong India untuk menghentikan impor minyak dari Rusia.

Menurut AS, impor minyak Rusia oleh India merupakan bentuk dukungan India terhadap agresi militer yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina.

Barang impor dari China kini dikenai bea masuk sebesar 30% oleh AS. Untuk saat ini, bea masuk atas barang China tersebut berlaku selama 90 hari hingga 10 November 2025. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.