INGGRIS

Pajak Gula Minuman Ringan Hasilkan Penerimaan Rp2,8 Triliun

Redaksi DDTCNews | Jumat, 21 Desember 2018 | 15:34 WIB
Pajak Gula Minuman Ringan Hasilkan Penerimaan Rp2,8 Triliun

Ilustrasi. (foto: Food Navigator)

JAKARTA, DDTCNews – Sejak diimplementasikan pada April 2018, kebijakan pajak gula (sugar tax) pada minuman ringan di Inggris telah menghasilkan sekitar 153,8 juta pound sterling atau sekitar Rp2,8 triliun.

Melansir BBC News, nilai per akhir Oktober 2018 tersebut secara otomatis berdampak pada kenaikan perkiraan penerimaan negara dari pajak gula minuman ringan menjadi sekitar 240 juta pound sterling atau sekitar Rp4,4 triliun dalam setahun penuh.

Para pejabat kesehatan pun telah memperingatkan akan mengambil tindakan lanjutan. Hal itu bisa diambil jika penerapan pajak baru yang dikenakan per liter tertentu atas gula tidak berdampak pada pemangkasan penggunaan gula itu sendiri.

Baca Juga:
Inggris Beri Insentif PPN untuk Produk Rumah Tangga yang Disumbangkan

“Public Health England (PHE) mengatakan jika industri makanan belum membuat kemajuan yang cukup pada pengurangan gula, merekan akan menghadapi langkah-langkah lebih lanjut,” demikian informasi yang dilansir pada Jumat (21/12/2018).

PHE telah bekerja untuk memotong gula dan kalori dalam makanan sehari-hari, seperti sereal, yoghurt, pizza, dan makanan siap saji sebesar 20%. Dalam survei terbaru, 90% masyarakat mendukung pemerintah dan industri untuk bekerja membuat makanan dan minuman sehat.

Meskipun mendukung upaya pemerintah dan industri, mayoritas penduduk masih memiliki pola pikir bahwa tanggung jawab untuk mengatasi obesitas justru pada setiap individu dan keluarga. Dengan demikian, kesadaran untuk hidup sehat menjadi pintu masuk.

Baca Juga:
Inggris Lanjutkan Pengenaan Windfall Tax Migas Hingga 2029

Sejauh ini, penghentian penggunaan gula di Inggris telah terlihat pada merek-merek terkemuka, termasuk Fanta, Ribena dan Lucozade. Beberapa perusahaan itu telah memotong kandungan gula dari produk minuman mereka.

Pengenalan pajak pada gula minuman ringan yang dilakukan Inggris serupa dengan langkah beberapa negara lain, seperti Meksiko, Prancis, dan Norwegia. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Jumat, 19 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT atas Makanan dan Minuman?

Jumat, 19 April 2024 | 17:45 WIB KEANGGOTAAN FATF

PPATK: Masuknya Indonesia di FATF Perlu Diikuti Perbaikan Kelembagaan

Jumat, 19 April 2024 | 17:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Meski Tidak Lebih Bayar, WP Tetap Bisa Diperiksa Jika Status SPT Rugi

Jumat, 19 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online

Jumat, 19 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Jangan Diabaikan, Link Aktivasi Daftar NPWP Online Cuma Aktif 24 Jam

Jumat, 19 April 2024 | 15:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Kring Pajak Jelaskan Syarat Piutang Tak Tertagih yang Dapat Dibiayakan

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

DJP Persilakan WP Biayakan Natura Asal Penuhi 3M