BANGLADESH

Otoritas Ini Mulai Pungut Pajak atas Perjalanan Udara Domestik

Vallencia | Minggu, 04 Juni 2023 | 10:00 WIB
Otoritas Ini Mulai Pungut Pajak atas Perjalanan Udara Domestik

Ilustrasi. (foto: dhs.gov.)

DHAKA, DDTCNews – Dalam rangka meningkatkan pendapatan negara, pemerintah Bangladesh berencana untuk mulai mengenakan pajak perjalanan udara domestik dan menaikkan tarif pajak perjalanan internasional kepada penumpang pesawat.

Menurut salah seorang pejabat dari kementerian keuangan, pemerintah berencana mengenakan pajak perjalanan domestik senilai BDT200 atau Rp27.683. Sementara itu, tarif pajak perjalanan ke luar negeri bakal lebih tinggi 67% ketimbang tahun lalu.

“Sesuai rencana, penumpang udara domestik mungkin perlu membayar BDT200 sebagai pajak perjalanan,” katanya dikutip dari thedailystar.net, Minggu (4/6/2023).

Baca Juga:
Perkuat Hubungan Ekonomi Kedua Yurisdiksi, Senat Dukung P3B AS-Taiwan

Dalam hal perjalanan internasional, tarif pajak diestimasikan naik dari BDT4.000 menjadi BDT6.000 untuk perjalanan ke Amerika, Eropa, Afrika, Australia, Selandia Baru, Cina, Jepang, Hong Kong, Korea Utara, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Taiwan.

Bagi penumpang yang bepergian ke negara anggota South Asian Association for Regional Cooperation (SAARC), tarif pajak akan meningkat 67%. Secara lebih detail, pajak perjalanan yang semula BDT500 menjadi BDT2.000.

Tarif Pajak Perjalanan Sudah 9 Tahun Tak Dinaikkan

Sementara itu, pejabat senior Kementerian Keuangan lainnya memberikan alasan dinaikkannya pajak perjalanan tersebut. Menurutnya, pajak perjalanan yang berlaku selama ini masih rendah mengingat tarif pajak tersebut tidak mengalami kenaikan selama 9 tahun terakhir.

Baca Juga:
WP Bangun Ruko, Petugas Pajak Datang untuk Taksir PPN KMS Terutang

"Kami sedang mempertimbangkan untuk menaikkan pajak perjalanan karena tarif saat ini rendah. Kami mempertahankan tarif tidak berubah selama sembilan tahun terakhir," tuturnya

Di sisi lain, Manajer Humas US-Bangla Airlines Ltd menyebutkan rencana kenaikan pajak tersebut akan mengecewakan penumpang. Selain itu, maskapai penerbangan di Bangladesh juga akan terkena dampak akibat kebijakan tersebut. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 23 September 2023 | 18:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Perkuat Hubungan Ekonomi Kedua Yurisdiksi, Senat Dukung P3B AS-Taiwan

Sabtu, 23 September 2023 | 14:00 WIB KP2KP BENGKAYANG

WP Bangun Ruko, Petugas Pajak Datang untuk Taksir PPN KMS Terutang

Sabtu, 23 September 2023 | 12:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kemenkeu Sebut PPN PMSE Efektif Mengayomi Pengusaha Dalam Negeri

BERITA PILIHAN
Sabtu, 23 September 2023 | 18:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Perkuat Hubungan Ekonomi Kedua Yurisdiksi, Senat Dukung P3B AS-Taiwan

Sabtu, 23 September 2023 | 17:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Fenomena Jualan Lewat Medsos, Jokowi: Segera Disusun Regulasinya

Sabtu, 23 September 2023 | 14:00 WIB KP2KP BENGKAYANG

WP Bangun Ruko, Petugas Pajak Datang untuk Taksir PPN KMS Terutang

Sabtu, 23 September 2023 | 13:00 WIB KINERJA FISKAL

Posisi Utang Pemerintah Capai Rp7.870 Triliun Hingga Agustus 2023

Sabtu, 23 September 2023 | 12:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kemenkeu Sebut PPN PMSE Efektif Mengayomi Pengusaha Dalam Negeri

Sabtu, 23 September 2023 | 12:00 WIB PMK 66/2023

Pihak-Pihak yang Menjadi Penanggung Pajak WP OP dalam PMK 61/2023

Sabtu, 23 September 2023 | 10:11 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Pemeriksaan Pajak Tak Berdasar Alasan Subjektif, DJP Pantau Profit WP

Sabtu, 23 September 2023 | 10:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Wajib Pajak yang Tidak Bisa Memanfaatkan PPh Final UMKM PP 55/2022

Sabtu, 23 September 2023 | 09:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR III

Gara-Gara Tak Setor PPN Rp 1 Miliar, Direktur Ditahan Kejaksaan