Ilustrasi.
HANOI, DDTCNewsāKementerian Transportasi Vietnam mengusulkan relaksasi pajak dan non-pajak untuk industri penerbangan guna merespons dampak virus Corona atau Covid-19 terhadap industriĀ tersebut.
Menteri Transportasi Vietnam Nguyen Van The mengatakan proposal telah disampaikan kepada Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc pekan ini. Menurutnya, stimulus sektor penerbangan sangat diperlukan saat ini.
āKebijakan ini diharapkan mulai berlaku pada 1 Maret hingga 31 Mei 2020,ā katanya, Kamis (19/3/2020).
Dalam laporan usulan relaksasi itu, industri penerbangan akan mendapatkan pengurangan biaya untuk pelayanan di bandar udara. Pengurangan biaya atas pelayanan maskapai di bandar udara diusulkan mencapai 50% dari yang berlaku saat ini.
Usulan relaksasi lainnya antara lain pembebasan pajak dalam rangka impor yang dilakukan oleh maskapai penerbangan. Kemudian, pengurangan tarif pajak untuk bahan bakar pesawat hingga tiga bulan ke depan.
āOpsi lainnya untuk maskapai adalah memberiikan perpanjangan waktu pembayaran pajak guna membantu arus keuangan mereka," tulis dokumen proposal tersebut dikutip laman Vietnam News.
Tak bisa dimungkiri, maskapai penerbangan menjadi sektor usaha paling terpukul akibat pandemic Corona. Pasalnya sejumlah rute gemuk dihentikan atau dikurangi frekuensi jadwal penerbangannnya.
Untuk penerbangan dari dan ke China dan Korea Selatan sepenuhnya dihentikan. Lalu, pengurangan jadwal secara drastis juga berlaku untuk rute penerbangan ke Hong Kong dan Taiwan.
Kementerian Transportasi menyebutkan potensi kerugian bisnis penerbangan pada tiga bulan pertama ini mencapai US$1,3 miliar.
Otoritas penerbangan sipil Vietnam mengatakan proyeksi jumlah penumpang angkutan udara baik domestik dan internasional akan mencapai 67 juta orang apabila pandemi Corona dapat dikendalikan bulan ini.
Namun apabila baru bisa dikendalikan pada semester II/2020, jumlah penumpang pesawat diprediksi mencapai 61,2 juta penumpang tahun ini. Proyeksi jumlah itu turun 22,6% dari realisasi jumlah penumpang tahun lalu. (rig)