Ilustrasi. (DDTCNews)
SERANG, DDTCNews – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Banten optimistis target pendapatan daerah sebesar Rp10,4 triliun tahun ini bisa tercapai meski di tengah tekanan akibat pandemi Covid-19.
Kepala Bidang Pendapatan Bapenda Provinsi Banten Ahmad Budiman mengatakan total realisasi pendapatan daerah hingga 23 November 2020 sudah mencapai Rp9,4 triliun atau 90,24% dari target pendapatan yang ditetapkan.
"Kami optimistis masih ada waktu sekitar 25 hari lagi untuk memenuhi target yang ditetapkan," ujar Ahmad, dikutip Rabu (25/11/2020).
Untuk diketahui, target pendapatan daerah sebesar Rp10,4 triliun merupakan target hasil refocusing anggaran yang diamanatkan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Sebelum refocusing, target pendapatan daerah Provinsi Banten tahun ini mencapai Rp12 triliun.
Penurunan target pendapatan daerah terutama disebabkan oleh terjadinya penurunan realisasi pajak daerah dari jenis-jenis pajak kendaraan bermotor pada Mei dan Juli lalu. Meski begitu, kinerja pajak kendaraan saat ini sudah mendekati target.
Berdasarkan catatan Pemprov Banten, realisasi PKB tercatat sudah mencapai Rp2,3 triliun dari target baru sebesar Rp2,4 triliun. Kemudian, realisasi BBNKB sudah mencapai Rp1,3 triliun dari target BBNKB sebesar Rp1,8 triliun.
"Kami gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pajak untuk pembangunan. Kami juga membuka program bebas denda keterlambatan pajak kendaraan," ujar Ahmad seperti dilansir referensiberita.pikiran-rakyat.com.
Pemprov Banten menggulirkan kebijakan pemutihan denda PKB, BBNKB, pembebasan BBNKB II, dan pembebasan PKB progresif sampai dengan 23 Desember 2020. Dengan kebijakan itu, pemprov berharap setoran pajak kendaraan dapat meningkat.
Namun demikian, Bapenda Banten mencatat terdapat 2,24 juta kendaraan bermotor yang masih belum membayar pajaknya. Menurut perhitungan pemprov, potensi setoran pajak dari 2,24 juta kendaraan tersebut mencapai Rp774 miliar. (rig)