Menko Perekonomian sekaligus Ketua Dewan Nasional KEK Airlangga Hartarto.
JAKARTA, DDTCNews - Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus menyetujui pembentukan 3 kawasan ekonomi khusus (KEK) baru antara lain KEK Setangga, KEK Tanjung Sauh, dan KEK Nipa.
Menko Perekonomian sekaligus Ketua Dewan Nasional KEK Airlangga Hartarto mengatakan Dewan Nasional KEK selanjutnya akan merekomendasikan ketiga kawasan tersebut kepada presiden untuk ditetapkan melalui peraturan pemerintah (PP).
"Setelah KEK ditetapkan, akan diberikan waktu paling lama 3 tahun sampai KEK siap beroperasi dan dilakukan evaluasi pembangunan setiap tahunnya," katanya dikutip dari situs web Kemenko Perekonomian, Jumat (1/12/2023).
Secara terperinci, KEK Setangga memiliki luas lahan 668,3 hektare dengan target realisasi investasi mencapai Rp67,69 triliun. Kawasn ekonomi tersebut diproyeksikan mampu menyerap 78.999 tenaga kerja hingga 2053.
Pemerintah berharap kawasan ekonomi yang berlokasi di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan tersebut bisa meningkatkan nilai tambah perkebunan, kehutanan, dan tambang melalui hilirisasi.
Nanti, hasil produksi pelaku usaha di KEK Setangga bakal berkontribusi terhadap ekspor, sekaligus mensubstitusi impor sesuai dengan rencana bisnis pada kegiatan industri produk refinery & biodiesel, fraksinasi, industri karet dan smelter nikel, industri besi, serta industri plywood.
Selanjutnya, KEK Tanjung Sauh memiliki komitmen realisasi investasi senilai Rp199,6 triliun. Dari kawasan ekonomi tersebut, pemerintah memproyeksikan tenaga kerja yang dapat diserap mencapai 366.087 orang hingga 2053.
KEK tersebut memiliki rencana bisnis pengembangan industri komponen elektronik, industri perakitan dan industri berat, serta pengembangan energi PLTU dan solar panel sebagai pusat industri dan logistik penghubung Batam-Bintan.
Terakhir, KEK Nipa memiliki komitmen investasi senilai Rp16,46 triliun. Pemerintah memperkirakan kawasan ekonomi tersebut mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 40.949 orang hingga 50 tahun ke depan.
KEK Nipa dibentuk guna mengoptimalkan peluang ekonomi di pulau terluar. Kawasan ini nantinya memiliki rencana bisnis cargo trading dengan penjualan finished goods ataupun intermediate goods untuk diserahkan ke pembeli dalam jumlah besar. (rig)