JAKARTA, DDTCNews – Pada November 2016, neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus US$0,84 miliar yang didukung oleh surplus neraca perdagangan nonmigas. Bank Indonesia (BI) menilai, kinerja neraca perdagangan pada November 2016 tetap positif dalam mendukung kinerja transaksi berjalan.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan surplus neraca perdagangan November 2016 tersebut tercatat lebih rendah dibandingkan surplus pada Oktober 2016 yang sebesar US$1,24 miliar dolar AS.
“Hal ini dipengaruhi oleh menurunnya surplus neraca perdagangan nonmigas dan meningkatnya defisit neraca perdagangan migas,” jelasnya dalam keterangan resmi pada Kamis (15/12).
Surplus neraca perdagangan nonmigas pada November 2016 sendiri tercatat sebesar US$1,5 miliar, lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang mencapai US$1,7 miliar.
Menurunnya surplus neraca perdagangan nonmigas tersebut dipengaruhi oleh peningkatan impor nonmigas, sebesar 9,39% (mtm), yang melebihi peningkatan ekspor nonmigas yang sebesar 6,04% (mtm).
Di sisi migas, defisit neraca perdagangan migas pada November 2016 naik menjadi US$0,7 miliar, dari sebelumnya US$0,5 miliar pada Oktober 2016. Peningkatan defisit neraca perdagangan migas tersebut dipengaruhi oleh peningkatan impor migas, sebesar 13,89% (mtm), yang lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan ekspor migas yang hanya sebesar 4,47% (mtm).
“Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik yang dapat memengaruhi kinerja neraca perdagangan serta mengupayakan agar kegiatan ekonomi domestik terus berjalan dengan baik,” pungkasnya. (Amu)