Tampilan gim Taxman yang bisa diakses secara gratis di laman https://edukasi.pajak.go.id.
JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan punya cara menarik untuk mendekatkan ilmu perpajakan kepada anak muda. Baru-baru ini, Kemenkeu mengembangkan sebuah permainan digital atau gim (game) bernama Taxman. Sasarannya tentu saja generasi Z atau masyarakat yang kini masuk usia remaja hingga 20-an tahun.
Kemenkeu menyatakan pengembangan gim Taxman dilakukan sebagai bagian dari upaya memberikan edukasi perpajakan kepada generasi yang akrab dengan teknologi. Gim tersebut akan menjadi sarana meningkatkan kesadaran pajak bagi generasi mendatang melalui pengetahuan perpajakan.
"Pengetahuan perpajakan yang tersaji dalam gim Taxman dikemas melalui video animasi yang dilengkapi dengan informasi-informasi melalui kotak dialog," kata Kemenkeu dalam laporan APBN Kita, dikutip pada Selasa (25/10/2022).
Laporan tersebut menyatakan gim edukasi merupakan media pembelajaran baru yang dipercayai dapat meningkatkan motivasi Gen Z dalam belajar dan pemahaman mereka terhadap materi pembelajaran. Apalagi dalam situasi pandemi Covid-19, terjadi berbagai perubahan pada kebiasaan Gen Z, termasuk cara mereka belajar yang menjadi serba digital.
Kemenkeu menangkap fenomena perkembangan generasi Z terhadap teknologi melalui gim Taxman. Apabila Malaysia memiliki aplikasi gim pajak yang interaktif sebagai upaya memberikan edukasi perpajakan, Kemenkeu pun mengembangkan gim Taxman sebagai manuver edukasi perpajakan bagi generasi mendatang.
Langkah ini dinilai mampu membuka peluang besar dalam membentuk kepatuhan perpajakan. Kepatuhan perpajakan yang tinggi pada gilirannya juga akan meningkatkan penerimaan pajak.
Gim Taxman merupakan gim edukasi perpajakan yang dapat diakses oleh siapa pun melalui situs web https://edukasi.pajak.go.id. Melalui DJP, Kemenkeu menyediakan 11 gim dalam situs web tersebut, termasuk gim Taxman. Karakter dalam gim ini hanya seorang anak laki-laki. Gim tersebut kurang lebih menggambarkan fungsi pajak dalam hal pengadaan infrastruktur.
Ada 3 permasalahan yang ditemui oleh karakter dalam gim tersebut, yakni yakni jalan terhalang batu besar sehingga tidak dapat dilalui oleh masyarakat; tidak tersedianya jembatan sebagai fasilitas penyambung mobilitas masyarakat; serta tidak tersedianya stasiun kereta api sehingga turis asing yang berkunjung ke kota mengalami kesulitan. Ketiga permasalahan tersebut akhirnya dapat diatasi dengan cara memberikan kontribusi kepada negara dalam bentuk pembayaran pajak.
Gim tersebut dikemas dalam animasi sederhana yang dapat dengan mudah dimainkan dan dipahami oleh generasi Z melalui instruksi-instruksi yang tersaji dalam kotak dialog. Ketiga permasalahan yang dihadirkan dalam gim diharapkan mampu merepresentasikan fungsi pajak secara jelas, yakni sebagai salah satu instrumen APBN yang digunakan untuk membiayai berbagai proyek infrastruktur.
"Selain untuk edukasi perpajakan, pada dasarnya gim Taxman ini sebagai sarana edukasi mengenalkan manfaat APBN kepada Gen Z, generasi melek teknologi informasi dan patuh pajak," bunyi laporan APBN Kita. (sap)