LOMBA MENULIS DDTCNEWS 2025

Cerita Seorang Konsultan, Juara 1 Lomba Menulis Pajak DDTCNews 2025

Redaksi DDTCNews
Selasa, 23 Desember 2025 | 16.30 WIB
Cerita Seorang Konsultan, Juara 1 Lomba Menulis Pajak DDTCNews 2025
<p>Aqila Bagus Mishabuddin, Juara I Lomba Menulis Artikel Pajak DDTCNews 2025 lewat tulisan berjudul <em><a href="https://news.ddtc.co.id/komunitas/lomba/1813802/cukai-makanan-asin-jalan-tengah-menjaga-anggaran-dan-generasi" target="_blank">Cukai Makanan Asin, Jalan Tengah Menjaga Anggaran dan Generasi</a></em>, saat menghadiri&nbsp;malam puncak <a href="https://news.ddtc.co.id/berita/nasional/1815864/ddtc-gelar-temu-kontributor-buku-gagasan-reformasi-perpajakan" target="_blank">Temu Kontributor Buku DDTC</a> pada Jumat (12/12/2025), di Menara DDTC.</p>

JAKARTA, DDTCNews - Siapa yang menyangka makanan ringan bervetsin (micin) bisa menjadi inspirasi sebuah tulisan? Cerita soal makanan yang mengandung MSG justru mengantarkan Aqila Bagus Mishabuddin menjadi Juara I Lomba Menulis Artikel Pajak DDTCNews 2025 lewat tulisan berjudul Cukai Makanan Asin, Jalan Tengah Menjaga Anggaran dan Generasi.

Aqila, yang berprofesi sebagai konsultan pajak di ibu kota, menulis tentang potensi penerapan cukai atas makanan asin sebagai strategi bagi pemerintah untuk mendulang penerimaan. Menurutnya, makanan asin atau makanan yang mengandung natrium berlebih sudah sepantasnya dikenai cukai. Selain sebagai sumber penerimaan, cukai makanan asin juga menjadi cara untuk mengendalikan dampak negatif dari kandungan natrium berlebih terhadap kesehatan.

"Inspirasi tulisan ini dari teman saya yang sakit radang tenggorokan setelah makan makanan bermicin. Saya cek, kandungan natriumnya tinggi sekali. Di saat yang sama saya baca di DDTCNews tentang wacana penerapan cukai makanan asin," kata Aqila menceritakan awal mula penulisan artikelnya, dikutip pada Selasa (23/12/2025).

Dari pengalamannya itu, Aqila lantas mencoba menggali data dan literatur yang bisa mendukung argumennya mengenai cukai makanan asin. Dalam tulisannya, Aqila mengutip hasil Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI) pada 2023 bahwa rata-rata asupan natrium masyarakat Indonesia naik hampir dua kali lipat menjadi 4.200 mg/hari, dari rata-rata konsumsi pada 2014 sebanyak 2,764 mg/hari.

Tingginya asupan natrium tersebut dikhawatirkan memicu risiko hipertensi. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), prevalensi hipertensi masyarakat Indonesia pada 2018 sebesar 34,1%, meningkat dari 5 tahun sebelumnya yang sebesar 25,8%.

Fakta itulah yang membuat Aqila merasa cukai makanan asin bisa menjadi solusi sekaligus peluang bagi pemerintah untuk meraup tambahan penerimaan. Apalagi, sebenarnya pemerintah telah mencanangkan cukai pada produk pangan olahan bernatrium (P2OB) mulai 2026.

Merujuk Pasal 194 PP 28/2024, pemerintah dapat mengenakan cukai dalam rangka pengendalian konsumsi garam.

Melalui tulisan berjudul Cukai Makanan Asin, Jalan Tengah Menjaga Anggaran dan Generasi, Aqila mencoba menyodorkan 4 langkah yang dapat dipertimbangkan pemerintah Indonesia dalam menerapkan cukai P2OB.

"Semoga gagasan yang saya tuliskan ini bisa dibaca oleh pemerintah dan diadopsi menjadi sebuah kebijakan yang implementatif," kata Aqila.

Tulisan Aqila ini juga dicetak dalam buku Gagasan Reformasi Perpajakan: Jaga Ekonomi, Jamin Penerimaan yang diterbitkan oleh DDTC pada Desember 2025. Selain Aqila, ada 39 tulisan lain dari juga merupakan penulis terbaik Lomba Menulis DDTCNews 2025.

Sebagai juara pertama, Aqila memperoleh hadiah berupa uang tunai Rp6 juta, sertifikat pemenang, 2 buah buku Gagasan Reformasi Perpajakan: Jaga Ekonomi, Jamin Penerimaan, dan paket berlangganan Perpajakan DDTC senilai total Rp1 juta.

Penyerahan hadiah telah dilakukan secara langsung dalam malam puncak Temu Kontributor Buku DDTC pada Jumat (12/12/2025), di Menara DDTC. Acara ini sebagai wujud apresiasi kepada para kontributor buku ke-40 terbitan DDTC tersebut. Acara yang masih dalam rangkaian HUT ke-18 DDTC ini juga menjadi ajang bertemunya para penulis yang telah menyumbangkan gagasannya. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.