JAKARTA, DDTCNews – Membengkaknya belanja perpajakan dari tahun ke tahun menjadi titik tolak bagi Rizmy Otlani Novastria memilih topik tulisannya. Dari tulisannya itu, Rizmy memaparkan perlunya insentif pajak, terutama di kawasan ekonomi khusus (KEK), dievaluasi ulang.
Pada 2023 saja, belanja perpajakan sudah mencapai Rp362,5 triliun, setara dengan 1,73% dari PDB. Dari kegelisahan itulah lahir tulisan Sudah Saatnya Mengevaluasi Insentif Kawasan Ekonomi Khusus, yang mengantarkannya meraih juara 2 Lomba Menulis Pajak DDTCNews 2025.
“Mengingat nilai belanja perpajakan (tax expenditure) Indonesia terus membengkak maka berbagai insentif, termasuk insentif seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), perlu dievaluasi ulang,” katanya, dikutip pada Senin (29/12/2025).
Topik tersebut bukan pilihan acak. Di lingkungan Ditjen Pajak (DJP), Rizmy memang tengah terlibat dalam kajian mendalam mengenai efektivitas insentif pajak. Adapun KEK merupakan salah satu fokus perhatian otoritas pajak.
Dalam tulisannya, Rizmy mencoba melihat efektivitas KEK melalui perbandingan dengan praktik di negara lain. Pendekatan benchmarking itu diharapkan memberikan perspektif alternatif bagi pembuat kebijakan dalam merumuskan desain insentif yang lebih tepat sasaran.
Di balik gagasan tersebut, Rizmy adalah seorang Fungsional Pemeriksa Pajak Strategis pada Bidang Dampak Kebijakan Perpajakan DJP. Mengawali karier sebagai Account Representative, dia juga telah menuntaskan pendidikan Master of Business Taxation di University of Minnesota pada 2024.
Pengalaman profesionalnya juga dilengkapi dengan aktivitas di bidang edukasi dan penulisan. Rizmy bahkan pernah menjadi instruktur Brevet A dan B, aktif menulis di media massa nasional, serta terlibat dalam kegiatan organisasi selama menempuh studi di luar negeri.
Bagi Rizmy, Lomba Menulis Pajak DDTCNews bukanlah panggung baru. Dia pernah mengikuti ajang serupa pada 2018 dan berhasil menjadi pemenang. Tahun ini menjadi kali kedua dia kembali menjadi pemenang.
“Saya mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan. Lomba menulis ini menjadi ruang diskusi yang sangat penting untuk menyuarakan gagasan kebijakan,” ujarnya.
Tulisan Rizmy ini juga dicetak dalam buku Gagasan Reformasi Perpajakan: Jaga Ekonomi, Jamin Penerimaan yang diterbitkan oleh DDTC pada Desember 2025. Selain Aqila, ada 39 tulisan lain dari juga merupakan penulis terbaik Lomba Menulis DDTCNews 2025.
Sebagai juara kedua, Rizmy memperoleh hadiah berupa uang tunai Rp5 juta, sertifikat pemenang, 2 buah buku Gagasan Reformasi Perpajakan: Jaga Ekonomi, Jamin Penerimaan, dan paket berlangganan Perpajakan DDTC senilai total Rp1 juta.
Penyerahan hadiah telah dilakukan secara langsung dalam malam puncak Temu Kontributor Buku DDTC pada Jumat (12/12/2025), di Menara DDTC. Acara ini sebagai wujud apresiasi kepada para kontributor buku ke-40 terbitan DDTC tersebut. Acara yang masih dalam rangkaian HUT ke-18 DDTC ini juga menjadi ajang bertemunya para penulis yang telah menyumbangkan gagasannya. (rig)
