Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/POOL/rwa.
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan keinginannya untuk membangun infrastruktur digital yang andal untuk mendukung pelayanan di bidang kepabeanan dan cukai.
Menteri keuangan menjelaskan digitalisasi menjadi salah satu upaya yang dapat mengubah kegiatan ekonomi dunia. Menurutnya, Ditjen Bea Cukai (DJBC) perlu menyesuaikan dan bisa merangkul konsep digital di banyak bidang pekerjaan.
"Kita perlu membangun infrastruktur digital yang andal. Pemerintah berperan sangat penting dalam investasi di bidang perdagangan dan infrastruktur digital, termasuk digital customs," katanya dalam konferensi bersama delegasi World Customs Organization (WCO), Rabu (18/05/2022).
Sri Mulyani menuturkan peningkatan aktivitas online selama pandemi telah membantu mempercepat transformasi digital. Dengan digitalisasi, penerapan otomatisasi proses bisnis di bidang kepabeanan dan cukai dapat meminimalisasi duplikasi prosedur dan human error sehingga layanan yang diberikan lebih cepat dan efisien.
Dia pun mendukung kebijakan WCO yang menempatkan inovasi dan teknologi sebagai elemen penting di era digital seperti saat ini. Untuk itu, pengembangan model bisnis dan tata kelola digital di bidang kepabeanan dan cukai Indonesia juga akan terus berjalan.
Di sisi lain, Sri Mulyani menilai tata kelola data yang baik sangat penting guna membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan, termasuk di bidang kepabeanan dan cukai. Dengan pengelolaan data, pola peningkatan efisiensi proses pengambilan keputusan akan terbentuk.
"Ini sangat kritis dan langkah yang tepat untuk memulai percepatan transformasi digital yang perlu dibarengi dengan penguatan dan pembangunan ekosistem data," ujarnya.
WCO sebelumnya telah menganugerahkan WCO Certificate of Merits kepada DJBC pada Hari Pabean Internasional 2022. Anugerah itu diberikan karena DJBC berkontribusi dalam meningkatkan transformasi digital yang mempermudah proses kepabeanan. (rig)