Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews – Penerima ‘surat cinta’ berupa Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan (SP2DK) dari kantor pelayanan pajak (KPP) tidak selalu dipastikan harus membayar tagihan pajak.
Penyuluh Pajak Ahli Pertama Dwi Langgeng Direktorat Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas Ditjen Pajak (DJP) Dwi Langgeng mengatakan pada dasarnya KPP ingin meminta klarifikasi atau penjelasan dari wajib pajak mengenai data yang tercantum dalam SP2DK.
“Sebenarnya belum tentu [langsung bayar pajak]. Kita lihat case-nya terlebih dahulu,” ujarnya dalam Tax Live episode 26 bertajuk Toko Online Harus Bayar Pajak Juga??, Kamis (2/12/2021).
Dia memberi contoh saat SP2DK berisi permintaan klarifikasi data kepemilikan rumah yang belum dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan. Jika klarifikasi atas rumah merupakan warisan yang bukan objek pajak, wajib pajak hanya perlu melaporkan harta dan membetulkan SPT Tahunan.
Namun, perlakuan berbeda untuk kasus klarifikasi atas data, seperti omzet, yang memang belum dilaporkan dan dibayar pajaknya. Jika wajib pajak mengakui sejumlah kekurangan pajak terutang yang belum dibayar, mereka harus membayarnya.
Dalam kasus pengiriman SP2DK terhadap pedagang online yang sempat viral, Dwi mengatakan setidaknya ada 3 poin penting yang disampaikan. Pertama, permintaan penjelasan tentang data omzet yang belum dilaporkan.
Kedua, imbauan untuk mendaftarkan diri jika belum memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Ketiga, pemberian penjelasan mengenai kewajiban perpajakan yang harus dipenuhi jika wajib pajak masuk kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Wajib pajak disarankan datang langsung ke KPP yang menerbitkan SP2DK tersebut. Jika tidak bisa datang langsung, sambungnya, wajib pajak bisa menanggapinya melalui telepon atau surat. Simak ‘Apa Itu SP2DK?’.
“Yang paling penting surat tersebut jangan diabaikan. Jadi, harus ditanggapi supaya tujuannya sama-sama enak [karena] ada sebuah kejelasan untuk kantor pajak dan wajib pajak,” imbuhnya. Simak Fokus bertajuk Kunjungan Dijalankan, ‘Surat Cinta’ Disampaikan. (kaw)