Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapatkan komitmen bisnis dan investasi dengan total nilai US$32,7 miliar atau sekitar Rp469,9 triliun dalam kunjungannya ke Uni Emirat Arab.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan komitmen investasi itu diperoleh dari 19 perjanjian kerja sama. Menurutnya, Jokowi saat bertemu Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan banyak membahas mengenai penguatan kerja sama investasi.
"Kedua pemimpin membahas kemajuan kerja sama investasi antara kedua negara," katanya, dikutip pada Jumat (5/11/2021).
Retno menuturkan komitmen investasi tersebut antara lain kerja sama antara Lembaga Pengelola Investasi (LPI) dengan Abu Dhabi Growth Fund (ADG), LPI dan DB World, floating solar panel antara Masdar dan Pertamina, refinery Balikpapan, serta produksi dan distribusi vaksin dan bio product.
Selain itu, lanjutnya, terdapat kesepakatan G42 dengan mitra di Indonesia seperti di bidang smart cities, telekomunikasi, pengembangan laboratorium genomic, dan lain sebagainya.
Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan Indonesia siap menyambut investor Uni Emirat Arab untuk merealisasikan komitmen investasinya, terutama di sektor hilirisasi.
"Kenapa hilirisasi? Salah satu visi besar Bapak Presiden pada poin kelima adalah tentang bagaimana membangun transformasi ekonomi di mana transformasi ekonomi wujudnya adalah nilai tambah dengan industrialisasi," ujarnya.
Selain investasi, pertemuan Jokowi dan Sheikh Mohammed juga membahas isu perdagangan. Kedua pemimpin sepakat untuk segera menyelesaikan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreemen (CEPA). (rig)