Presiden Joko Widodo (Jokowi). (tangkapan layar Youtube)
JAKARTA, DDTCNews – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan teknologi akan menjadi salah satu perhatian dalam belanja pemerintah tahun depan.
Jokowi mengatakan belanja teknologi sudah makin mendesak seiring dengan berbagai kemajuan yang terjadi pada bidang tersebut. Indonesia harus memperlakukan belanja teknologi sebagai investasi untuk menangkap peluang ekonomi dan memberi manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
"Belanja teknologi harus diperlakukan sebagai belanja investasi. Kita garis bawahi ini, dan harus jelas manfaatnya, terutama manfaat publik, manfaat bagi masyarakat dan negara," katanya dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2021, Selasa (4/5/2021).
Jokowi mengatakan pembelanjaan anggaran untuk teknologi juga membutuhkan penghitungan layaknya investasi pada umumnya. Menurutnya, pemerintah tetap harus menghitung efisiensinya, kontribusi untuk pengembangan teknologi di dalam negeri, serta soal return on investment agar investasi itu dapat berkelanjutan.
Jokowi menjelaskan situasi pandemi Covid-19 menyebabkan kebutuhan teknologi informasi makin mendesak. Pandemi telah mengubah cara kerja pemerintah, model konsumsi masyarakat, serta kegiatan bisnis yang kini lebih banyak dilakukan secara online.
Pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha juga menjadi makin terbiasa dan bergantung pada teknologi informasi karena ruang interaksi perlu dibatasi untuk mencegah penularan virus.
Jokowi menilai adaptasi terhadap teknologi juga perlu dilakukan para pemerintah daerah. Dia beralasan ada peluang keuntungan yang lebih besar jika semua kegiatan berjalan dengan memanfaatkan teknologi.
"Karena dari situlah value added diciptakan. Sangat tergantung pada kecanggihan inovasi dan teknologinya," ujarnya.
Jokowi kemudian berharap Indonesia tidak hanya berperan sebagai pengguna, tetapi juga berinovasi dan memproduksi teknologi secara mandiri. (kaw)