BERITA TERKINI
JAKARTA, DDTCNews - Badan Gizi Nasional (BGN) mendukung pengembangan dapur secara mandiri oleh sekolah atau school kitchen sebagai salah satu model pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG).
Menurut Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang, school kitchen bisa menjadi salah satu model untuk penyediaan MBG di wilayah tertinggal dengan kapasitas dapur masyarakat yang terbatas.
"Nanti akan kita matching sesuai kondisi daerah. Di wilayah tertinggal, asalkan sekolahnya memiliki kapasitas yang memadai, tidak masalah jika dikelola secara mandiri," katanya, dikutip Minggu (26/10/2025).
Saat ini, lanjut Nanik, dapur di wilayah tertinggal dibangun oleh pemerintah daerah (pemda) atau desa. Pemda dan desa dimaksud disewa oleh BGN selama 4 tahun.
Dalam hal sekolah ingin mengembangkan dapur secara mandiri, BGN membuka kesempatan kepada sekolah-sekolah dimaksud sepanjang berkoordinasi dengan kementerian dan tim satgas.
Sekolah bisa memiliki dapur sekolah yang dikembangkan secara mandiri sepanjang memiliki kapasitas yang memadai untuk mengembangkan dapur dimaksud.
"Kalau ada sekolah yang mampu mengelola dapur sendiri, tentu diperbolehkan. BGN bersifat terbuka terhadap berbagai bentuk kolaborasi. Kami juga berkoordinasi dengan kementerian dan tim satgas agar skema ini bisa berjalan baik," ujar Nanik.
Melalui sinergi lintas sektor dan tata kelola yang makin baik, BGN berharap setiap anak Indonesia dapat memperoleh akses terhadap MBG yang aman, berkualitas, dan berkelanjutan, sekaligus mendorong kemandirian daerah dalam upaya peningkatan kualitas gizi. (rig)
