KEBIJAKAN MONETER

Jelang Akhir Tahun, BI Siapkan Uang Tunai Rp105 Triliun

Redaksi DDTCNews
Selasa, 17 Desember 2019 | 19.59 WIB
Jelang Akhir Tahun, BI Siapkan Uang Tunai Rp105 Triliun

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews – Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang tunai senilai Rp105,0 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seluruh Indonesia menjelang Hari Raya Natal dan tahun baru.

Menjelang Hari Raya Natal dan akhir 2019, Bank Indonesia memperkirakan adanya peningkatan kebutuhan uang kartal sesuai pola musiman. Khusus tahun ini, otoritas moneter memperkirakan kebutuhan uang tunai secara nasional mengalami peningkatan hingga mencapai Rp105,0 triliun.

“Atau meningkat 7,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” kata Direktur Departemen Komunikasi BI Junanto Herdiawan dalam keterangan resmi, Selasa (17/12/2019).

Uang yang disiapkan itu terdiri atas uang pecahan besar (UPB) senilai Rp100,7 triliun dan uang pecahan kecil (UPK) senilai Rp4,3 triliun. BI, sambungnya, mengantisipasi kebutuhan uang tunai dan kegiatan transaksi sistem pembayaran dengan mempersiapkan layanan kas.

Layanan kas ini baik melalui jaringan kantor BI maupun jaringan perbankan. Selain itu, otoritas moneter juga mempersiapkan infrastruktur sistem pembayaran nontunai yang lancar dan terjaga. Layanan tersebut merupakan sinergi BI dengan perbankan untuk memberikan layanan prima kepada masyarakat.

Ada ekstensifikasi layanan penukaran melalui kas keliling dan titik penukaran di pusat kegiatan maupun di kantor cabang perbankan. BI menyediakan 1.414 titik layanan penukaran uang di seluruh wilayah NKRI, termasuk di daerah terdepan, terluar, dan terpencil (3T) sampai 31 Desember 2019.

Untuk memastikan kegiatan transaksi nontunai berjalan dengan lancar dalam mendukung kegiatan ekonomi masyarakat, BI juga terus mengoptimalkan sistem pembayaran nontunai melalui Sistem BI Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional BI (SKNBI).

BI telah melaksanakan pengujian terhadap seluruh infrastruktur guna memastikan terselenggaranya layanan sistem pembayaran secara aman, lancar dan efisien khususnya apabila terjadi peningkatan volume transaksi pada akhir tahun.

Otoritas mendorong masyarakat menukarkan uangnya di lokasi penukaran resmi untuk mencegah risiko uang palsu dan untuk menjaga kualitas uang. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.