Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah menargetkan bergabung sebagai negara anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2027.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia sudah memulai proses aksesi menjadi negara anggota OECD sejak 2023, dan sudah resmi menyerahkan Initial Memorandum kepada Sekretariat Jenderal OECD pada tahun ini.
"Indonesia menargetkan waktu [untuk diterima menjadi anggota penuh OECD] sekitar 4 tahun dan sekarang sudah berproses 1 tahun," katanya dalam Konferensi Pers Perkembangan Indonesia menuju Keanggotaan OECD pada Ministerial Council Meeting OECD, dikutip pada Kamis (5/6/2025).
Setelah menyerahkan dokumen initial memorandum kepada OECD, lanjut Airlangga, lembaga yang bermarkas di Paris tersebut akan melakukan asesmen dan technical review. Proses tersebut akan melibatkan seluruh stakeholder, baik dari kementerian/lembaga Indonesia maupun OECD.
Dia mengungkapkan proses aksesi supaya menjadi anggota penuh OECD biasanya membutuhkan waktu yang panjang. Beberapa negara baru bisa menjadi anggota dalam kurun 5 tahun atau bahkan lebih dari 10 tahun.
Airlangga menilai proses aksesi Indonesia relatif berjalan mulus ketimbang negara-negara lain. Misal, Argentina memasuki tahun ke-3 aksesi sejak menyerahkan initial memorandum pada 2022, sedangkan Thailand baru mulai proses aksesi dan belum menyusun initial memorandum.
"Respons OECD kemarin mengatakan Indonesia paper-nya relatif cukup bagus kualitasnya, dan sekitar 80% itu sudah inline dengan standar-standar yang diharapkan [OECD]," tuturnya.
Berkaca pada respons positif dari Setjen OECD, Airlangga optimistis proses aksesi Indonesia tidak memakan waktu hingga belasan tahun. Menurutnya, respons tersebut juga menandakan Indonesia memiliki citra yang baik di dunia global.
Dalam menjalani aksesi menjadi anggota OECD ke depannya, sambungnya, pemerintah akan tetap melakukan komunikasi dan diskusi intensif dengan pihak OECD. (rig)