INFLASI TAHUNAN

Didorong Makanan dan Tembakau, Inflasi April 2025 Capai 1,95 Persen

Aurora K. M. Simanjuntak
Jumat, 02 Mei 2025 | 10.55 WIB
Didorong Makanan dan Tembakau, Inflasi April 2025 Capai 1,95 Persen

Ilustrasi. Pedagang melayani pembeli di Pasar Central, Kota Medan, Sumatera Utara, Sabtu (19/4/2025). ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/tom.

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi pada April 2025 sebesar 1,95% secara tahunan (year on year/yoy). Angka ini jauh lebih tinggi ketimbang inflasi April 2024 sebesar 0,25%.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan inflasi tahunan didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau pada April 2025 yang mengalami inflasi 2,17%. Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,64%.

“Disusul, inflasi kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 9,93% yoy atau memiliki andil sebesar 0,62%. Sementara itu, terjadi deflasi pada kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,64% yoy atau andil 0,04%,” katanya, Jumat (2/5/2025).

Berdasarkan komponennya, Pudji melaporkan seluruh komponen mengalami inflasi. Komponen inti pada April 2025 mengalami inflasi sebesar 2,50% yoy dengan andil inflasi 1,59%.

"Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi untuk komponen inti antara lain emas perhiasan, kopi bubuk, minyak goreng, nasi dengan lauk, dan sewa rumah," tuturnya.

Berikutnya, komponen yang harganya diatur pemerintah dan komponen yang harganya bergejolak mengalami inflasi secara tahunan masing-masing sebesar 1,25% dan 0,64%.

Komoditas penyumbang inflasi harga diatur pemerintah tersebut antara lain tarif air minum PAM di 12 wilayah, sigaret kretek mesin dan sigaret kretek tangan.

Lalu, komoditas yang menyumbang inflasi untuk komponen harga bergejolak antara lain cabai merah, bawang merah, bawang putih dan kelapa.

Sementara itu, BPS juga melaporkan inflasi pada April 2025 sebesar 1,17% secara bulanan (month to month/mtm). Capaian ini juga lebih rendah dibandingkan dengan Maret 2025 sebesar 1,65%.

Pudji menuturkan terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 107,22 pada Maret 2025 menjadi 108,7 pada April 2025.

"Pada April 2025, terjadi inflasi sebesar 1,17% secara bulanan," ujarnya.

Pudji melaporkan seluruh komponen mengalami inflasi secara bulanan. Dia menyebut inflasi tertinggi didorong oleh inflasi komponen harga diatur pemerintah.

BPS mencatat komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 5,21% dengan andil sebesar 0,98%. Komoditas yang dominan menyumbang inflasi, yaitu tarif listrik, tarif angkutan udara dan tarif kereta api.

Berikutnya, komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,31% dengan andil 0,2% dan komoditas penyumbang emas perhiasan dan mobil. Kemudian, komponen harga bergejolak tercatat deflasi sebesar 0,04%, dengan andil deflasi 0,01%.

Komoditas penyumbangnya berupa cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, wortel dan jagung manis. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.