Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) memberikan fasilitas kepabeanan untuk mendukung pelaksanaan konser band Maroon 5 di Jakarta pada 1 Februari 2025.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan DJBC Budi Prasetiyo mengatakan fasilitas kepabeanan  yang diberikan berupa Admission Temporaire/Temporary Admission (ATA) Carnet. Menurutnya, fasilitas tersebut membantu Maroon 5 mengimpor peralatan konsernya dengan lebih mudah dan efisien.
"Dengan ATA Carnet, peralatan konser yang dibawa dari luar negeri dapat masuk dan keluar Indonesia secara lebih efisien," katanya, dikutip pada Minggu (9/2/2025).
Budi menuturkan ATA Carnet merupakan dokumen kepabeanan internasional yang diterima sebagai pemberitahuan pabean dan mencakup jaminan yang berlaku secara internasional.
Fasilitas tersebut memungkinkan impor dan ekspor barang sementara tanpa dikenakan bea masuk dan pajak impor dalam rangka kegiatan tertentu, termasuk konser musik internasional.
Sebagai salah satu metode pemasukan sementara barang ke Indonesia, ATA Carnet telah diterima di 78 negara di seluruh dunia. Fasilitas ini banyak dimanfaatkan dalam berbagai sektor seperti pameran, produksi film, arsitektur, olahraga, seni pertunjukan, serta tur grup musik internasional.
Meskipun menggunakan ATA Carnet, terhadap barang keperluan konser Maroon 5 tersebut tetap dilakukan pemeriksaan fisik oleh petugas di Kantor Bea Cukai Soekarno-Hatta.
Proses tersebut dilakukan untuk menguji kesesuaian dan keberadaan fisik barang, serta memastikan barang tersebut sesuai saat akan dikeluarkan kembali setelah konser berakhir.
Budi menyebut pemberian fasilitas ATA Carnet menjadi salah satu bentuk dukungan pemerintah terhadap acara internasional yang diselenggarakan di Indonesia.
Dengan fasilitas tersebut, kelancaran logistik acara akan lebih terjamin, serta memungkinkan para penyelenggara mengimpor peralatan tanpa dikenakan bea masuk atau pajak impor.
"Tentu hal ini mendukung pertumbuhan sektor kreatif serta mendorong perekonomian lokal melalui peningkatan kunjungan wisata," ujarnya.
Budi berharap fasilitas ATA Carnet makin ramai dimanfaatkan oleh pelaku industri. Sebab, fasilitas ini tidak hanya mempermudah proses penyelenggaraan acara, tetapi juga berperan dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi utama untuk berbagai kegiatan internasional. (rig)