Pekerja memasang oil boom atau perangkap apung untuk mengendalikan dan membatasi pergerakan tumpahan minyak disekitar perairan dermaga Pelabuhan PT. Pertamina Hulu Rokan (PHR) Dumai Marine, Dumai, Riau, Rabu (3/4/2024). ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/wpa.
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah memastikan cadangan minyak (BBM) nasional saat ini masih aman, yakni di kisaran 30 hari. Dirjen Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan stabilitas cadangan BBM RI tidak terimbas oleh eskalasi konflik Iran dan Israel.
PT Pertamina (persero), imbuh Tutuka, juga telah berkontrak dengan beberapa pemasok BBM dari luar negeri yang berkomitmen untuk tetap memasok BBM sesuai kontraknya.
"Kalau sekarang sudah kontrak ke depan. Jadi kalau tidak ada sesuatu yang ekstrem sekali, saya kira masih oke dan cadangan nasional crude kita plus yang ada di kapal in transit kan 30 hari," kata Tutuka dalam keterangan pers, Rabu (17/4/2024).
Selain pasokan BBM dan crude, Tutuka juga menuturkan jika konflik Iran-Israel tidak akan mengganggu proyek-proyek migas nasional. "Menurut saya isu perang ini kan di tataran level politis," sambung Tutuka.
Meski relatif aman dari sisi cadangan dan pasokan, Tutuka mengungkapkan bahwa pemerintah perlu mewaspadai dampak dari konflik tersebut berkaitan dengan pasokan minyak dunia melalui Selat Hormuz.
Selat tersebut menghubungkan Teluk Persia dengan Teluk Oman dan Laut Arab, menjadi jalur pelayaran vital bagi tanker minyak yang mengangkut sekitar 30% minyak mentah dunia atau sekitar 21 juta barel minyak mentah per hari.
"Peran dari selat Hormuz itu penting sekali. Selat hormuz itu bisa dipegang dan dikelola oleh Iran. Jadi sangat menentukan bagaimana Pertamina menyikapi hal itu termasuk pemenuhan pasokan di mana tadi Pertamina sudah kontrak," ungkap Tutuka. (sap)