Ilustrasi.
TAIPEI, DDTCNews – Badan legislatif Taiwan memperpanjang pemberian insentif pajak untuk investasi ‘perangkat pintar’ hingga 31 Desember 2024.
Perangkat pintar yang dimaksud meliputi perangkat keras (hardware) 5G, perangkat lunak (software), dan jasa teknik. Badan Legislatif Yuan telah menyetujui perpanjangan insentif berlaku atas investasi senilai TWD1 juta hingga TWD1 miliar (Rp516 juta hingga Rp516 miliar).
“Insentif untuk ‘perangkat pintar’ seharusnya berakhir pada 31 Desember 2021. Di sisi lain, investasi untuk investasi jaringan 5G dijadwalkan berakhir pada akhir 2022. Pemberian insentif ini pertama kali diberlakukan pada 1 Januari 2019,” ujar Central News Agency, dikutip pada Rabu (09/02/2022).
Tak hanya untuk perangkat pintar, badan legislatif juga memberikan insentif pajak untuk investasi cybersecurity. Insentif ini diberikan atas investasi pada program dan layanan cybersecurity yang dilakukan sebelum akhir 2024.
Salah satu kantor akuntan publik ternama di Taiwan memberi pernyataan terkait insentif yang diberikan. Dari pemaparannya, perusahaan yang memenuhi kualifikasi investasi perangkat pintar dapat mengeklaim kredit pajak hingga 5%. Kredit pajak ini dapat digunakan dalam perhitungan PPh badan dalam tahun berjalan.
Selain itu, wajib pajak yang memenuhi kualifikasi juga mendapat pilihan lain untuk mengkreditkan pajak pada tahun direalisasikannya investasi. Namun, kredit pajak yang dapat diklaim hanya sebesar 3% dan tidak dapat melebihi 30% dari jumlah PPh badan terutang. Kredit pajak ini dapat diakui hingga 2 tahun pajak berikutnya.
“Jumlah seluruh kredit pajak yang digabung dengan insentif pajak lainnya tidak boleh melebihi 50% jumlah PPh badan terutang pada tahun berjalan,” ujar kantor akuntan publik tersebut, seperti dilansir Tax Notes International. (kaw)