Ilustrasi.
PARIS, DDTCNews - Forum on Tax Administration (FTA) melalui Joint International Task Force on Shared Intelligence and Co-operation (JITSIC) akan berkolaborasi memeriksa data perpajakan yang dimuat dalam Pandora Papers.
Melalui pendekatan yang kolaboratif, 42 anggota JITSIC akan mengidentifikasi dan menindaklanjuti indikasi penghindaran pajak secara agresif dan pengelakan pajak yang terdapat pada Pandora Papers.
"Anggota JITSIC akan terus bekerja sama untuk mengumpulkan sumber daya, berbagi informasi, dan memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai pelanggaran yang terjadi untuk memfasilitasi penyelidikan lebih lanjut," tulis Ketua FTA Bob Hamilton dan Ketua JITSIC Chris Jordan dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (15/10/2021).
JITSIC memandang data yang terdapat pada Pandora Papers bisa mengambil peran dalam membantu investigasi. Meski demikian, tercantumnya nama seseorang atau badan dalam Pandora Papers tak serta merta berarti wajib pajak tersebut tak mematuhi ketentuan perpajakan.
Sebagaimana otoritas pajak pada umumnya, JITSIC akan bekerja dengan tetap menjaga kerahasiaan informasi wajib pajak. Dengan demikian, kerja JITSIC dalam mengidentifikasi praktik penghindaran dan pengelakan pajak belum tentu akan diketahui oleh publik.
Investigasi atas data dari Pandora Papers diharapkan dapat memberikan manfaat yang sama besarnya dengan data yang diperiksa oleh JITSIC dari bocoran sebelumnya, yakni Panama Papers dan Paradise Papers.
Untuk diketahui, JITSIC adalah task force di bawah naungan FTA yang terdiri dari 42 otoritas pajak. 42 otoritas pajak yang tergabung pada JITSIC berkolaborasi untuk menciptakan kerja sama bilateral dan multilateral yang efektif dalam melawan penghindaran dan pengelakan pajak.
Melalui JITSIC, 42 otoritas pajak yang terkumpul akan bekerja sama secara langsung untuk mengatasi masalah penghindaran dan pengelakan pajak tertentu serta saling berbagi pengalaman dan sumber daya dalam mencegah pengelakan pajak. (sap)