Menkeu Prancis Bruno Le Maire dan Menkeu Jerman Olaf Scholz. (foto: voanews.com dan ndr.de)
BRUSSELS, DDTCNews – Jerman dan Prancis sepakat mendukung seruan Amerika Serikat (AS) untuk menerapkan pajak minimum global untuk perusahaan multinasional.
Dukungan tersebut disampaikan Menkeu Prancis Bruno Le Maire dan Menkeu Jerman Olaf Scholz. Kedua menteri tersebut menyatakan akan menyetujui proposal AS untuk menetapkan tarif minimum global sebesar 21%.
Olaf menuturkan penerapan tarif minimum global menjadi instrumen penting untuk mengakhiri perlombaan penurunan tarif PPh badan di banyak negara. Dia cukup optimistis kesepakatan global pajak digital dapat dicapai pada musim panas 2021.
"Saya, secara pribadi, tidak menentang proposal AS," katanya, dikutip pada Rabu (28/4/2021).
Bruno mengatakan proposal AS menjadi bagian dari proses kesepakatan global untuk menjawab tantangan pemajakan ekonomi digital. Menurutnya, Prancis dan Jerman mendorong Uni Eropa satu suara terkait dengan seruan pajak minimum global yang disodorkan AS.
Salah satu upaya yang dilakukan ialah melakukan negosiasi dengan negara anggota Uni Eropa yang menolak proposal tersebut. Dia menjelaskan proses negosiasi tersebut berlaku terhadap Irlandia, Malta, dan Luksemburg yang selama ini resisten terhadap proposal pajak minimum global.
Dia menegaskan konsensus global pajak digital wajib dicapai pada tahun ini. Pasalnya, masyarakat Eropa secara umum sudah muak dengan perilaku perusahaan multinasional yang tidak membayar pajak dengan adil di negara tempat beroperasi.
"Mereka sudah muak dengan fakta bahwa perusahaan digital tidak membayar pajak dengan tarif yang sama dengan perusahaan kecil, baik itu Jerman maupun di Prancis," terangnya.
Kedua menteri tersebut juga menyoroti aspek kedaulatan Eropa dalam jangka panjang pascakrisis Covid-19. Menurut Bruno, Uni Eropa perlu melihat kembali perannya di tengah persaingan dua kutub ekonomi dunia, yaitu AS dan China.
"Kami tidak tahu apakah akan tetap kompetitif secara ekonomi dan teknologi [dengan AS dan China] atau kami akan terdegradasi ke liga kedua," ujar Bruno, seperti dilansir dw.com. (kaw)