Ilustrasi. (DDTCNews)
MANILA, DDTCNews—Otoritas pajak Filipina (Bureau of Internal Revenue/BIR) membawa kasus dugaan penghindaran pajak yang dilakukan oleh 12 perusahaan ke pengadilan.
Wakil Komisaris Pendapatan untuk Layanan Hukum Marissa Cabreros mengatakan nilai pajak yang digelapkan 12 perusahaan tersebut mencapai P381 juta atau setara dengan Rp113 miliar.
“Dakwaan diajukan ke pengadilan setelah wajib pajak sengaja mengabaikan pemberitahuan yang dikirimkan BIR. Pemilik dan pejabat kunci dari masing-masing perusahaan ikut dimasukkan dalam dakwaan,” katanya, Rabu (29/7/2020)
Marissa menambahkan kasus penghindaran pajak ini menjadi yang pertama kali diserahkan kepada Departemen Kehakiman sejak dilakukannya karantina wilayah atau lockdown pada Maret 2020 untuk mencegah penularan Covid-19.
Perusahaan-perusahaan yang diduga melakukan penghindaran pajak tersebut antara lain Classic Act Merchandising, Mirravin General Contractor, Autoklassik Motors, LSM Builders Steel, dan Eltriz Employment Agency.
Kemudian, Filipino Food Favorites, Yarntech Manufacturing, dan Aco Reinforced Concrete Pipes, Flavor Systems, Padua International, Timmingco Industrial, dan Chamber Enterprises di Pasig City.
Yarntech disebut otoritas pajak mencatatkan penghindaran pajak terbesar yaitu senilai P77 juta. Kemudian, disusul Classic Act Merchandising dan Filipino Food yang masing-masing menggelapkan pajak P41 juta dan P36 juta.
Dilansir dari Mb.com.ph, kasus tersebut menambah panjang daftar kasus penggelapan pajak yang diajukan ke pengadilan oleh BIR di bawah kepemimpinan Komisaris Caesar Dulay, yakni sebanyak 650 kasus. (rig)