Ilustrasi.
KIEV, DDTCNews - Ukraina berencana untuk meningkatkan tarif war tax dalam rangka mendanai kebutuhan perang melawan Rusia.
Tarif war tax atas wajib pajak orang pribadi akan ditingkatkan dari 1% menjadi 5%, sedangkan wajib pajak badan akan dikenai military tax sebesar 1%. Tak hanya itu, pengenaan war tax juga diperluas ke usaha kecil dan usaha perorangan.
"Perang telah berlangsung selama 3 tahun dan pemerintah telah melakukan segala cara untuk tidak menaikkan pajak. Kali ini, sumber nonpajak untuk mendanai belanja pertahanan sudah habis," kata Menteri Keuangan Ukraina Sergii Marchenko, dikutip Senin (5/8/2024).
Tak hanya meningkatkan tarif war tax, Ukraina juga berencana untuk meningkatkan tarif cukai atas beragam produk, termasuk BBM dan produk tembakau.
Kenaikan tarif pajak dan cukai dimaksud diharapkan bisa menghasilkan tambahan penerimaan pajak senilai UAH120 miliar pada tahun ini. Tambahan penerimaan pajak dimaksud digunakan untuk membiayai kenaikan belanja pertahanan senilai UAH500 miliar.
Sebesar 60% dari total tambahan belanja pertahanan tersebut digunakan untuk membayar gaji prajurit, sedangkan 40% sisanya akan digunakan untuk membeli senjata.
Marchenko pun mengatakan usulan kenaikan tarif pajak tersebut perlu diberlakukan setidaknya mulai September. "Dana tersebut merupakan kebutuhan mutlak. Pertahanan negara ini bergantung pada dana tersebut," kata Marchenko seperti dilansir politico.eu.
Menanggapi rencana pemerintah tersebut, Ukrainian Chamber of Commerce berpandangan kenaikan tarif pajak akan makin menambah beban yang harus ditanggung oleh pelaku usaha.
"Di tengah kehancuran infrastruktur dan menurunnya perekonomian, tambahan beban fiskal bagi pelaku usaha membuat stabilitas ekonomi makin mustahil untuk dicapai," ungkap asosiasi tersebut dalam keterangannya.
Perwakilan Khusus AS Untuk Pemulihan Ekonomi Ukraina, Penny Pritzker, pun mengatakan Ukraina sebaiknya berupaya untuk meningkatkan penerimaan lewat reformasi kepabeanan dan memerangi peredaran produk-produk yang masuk secara ilegal.
"Ada potensi penerimaan yang besar dari peredaran rokok dan alkohol ilegal. Kami mendorong pemerintah Ukraina untuk berfokus pada hal ini," kata Pritzker. (sap)