AMERIKA SERIKAT

Pemerintah Tepis Isu Pemangkasan Tarif Pajak Penghasilan Karyawan

Redaksi DDTCNews
Selasa, 20 Agustus 2019 | 17.25 WIB
Pemerintah Tepis Isu Pemangkasan Tarif Pajak Penghasilan Karyawan

Ilustrasi.

WASHINGTON, DDTCNews – Gedung Putih menegaskan tidak ada rencana pemangkasan tarif pajak atas gaji (payroll tax). Pernyataan dikeluarkan sebagai respons atas maraknya pemberitaan di beberapa media massa.

Gedung Putih membantah bahwa ada rencana pemotongan sementara atas pajak penghasilan karyawan. Pemangkasan tarif pajak yang lebih banyak bisa jadi akan dilakukan, tapi tidak secara spesifik untuk pajak atas gaji karyawan.

“Pemangkasan tarif pajak penghasilan bukanlah sesuatu yang sedang dipertimbangkan saat ini,” demikian pernyataan Gedung Putih, Selasa (20/8/2019).

Pernyataan itu didukung dari Senat. Juru bicara Ketua Komite Keuangan Senat Chuck Grassley, Michael Zona mengatakan hingga saat ini belum ada diskusi mengenai kemungkinan pemangkasan tarif jenis pajak tersebut dengan otoritas.

“Pada titik ini, tampaknya [informasi rencana tersebut] merupakan keinginan dari Partai Demokrat, bukan kenyataan ekonomi sebenarnya,” kata Zona.

Kabar pengurangan tarif itu mencuat setelah media lokal melaporkan adanya pejabat senior pemerintahan yang tengah membahas gagasan tersebut. Gagasan itu dilaporkan untuk membantu meningkatkan kondisi perekonomian.

Beberapa media tersebut juga menyebut pembicaraan tentang pemotongan tarif pajak atas penghasilan karyawan masih dalam tahap awal dan belum ada keputusan penerapan. Presiden Donald Trump dan para pendukungnya telah mencoba meyakinkan masyarakat tentang kondisi ekonomi saat ini.

Trump juga menuduh media masa telah menciptakan kondisi seolah-olah krisis. Sehingga, adanya kabar miring tersebut membuat Trump diproyeksi tidak dapat menang pada pemilihan presiden pada 2020 mendatang.

Pasalnya, ekonomi yang suram dapat menjadi masalah bagi Trump secara politis menjelang pemilihan 2020. Sebab, jajak pendapat telah menunjukkan banyak pemilih yang menyetujui kinerja presiden dalam ekonomi daripada kinerjanya di bidang lain.

Terlebih, pemotongan tarif pajak penghasilan sementara dapat meningkatkan defisit. Hal tersebut kemungkinan bisa merugikan program jaminan sosial yang didanainya. Padahal, orang membayar pajak penghasilan untuk membiayai jaminan sosial dan perawatan kesehatan.

Namun, meskipun Gedung Putih membantah adanya pembahasan tentang pemotongan pajak atas karyawan, seperti dilansir thehill.com, pejabat pemerintahan mengatakan terdapat lebih banyak pemotongan tarif pajak lain yang tengah dibahas. (MG-nor/kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.