Ilustrasi.
SLEMAN, DDTCNews – Pemkab Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merevisi target pendapatan asli daerah (PAD) pada tahun ini menyusul masih adanya dampak pandemi Covid-19 yang dirasakan pelaku usaha.
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Haris Sutarta mengatakan target PAD pada tahun ini ditetapkan sejumlah Rp1,1 triliun. Menurutnya, target tersebut perlu diubah karena dampak Covid-19 masih dirasakan pelaku usaha.
"Kehilangan penerimaan pajak paling banyak berasal dari sektor hotel dan restoran, berkisar 30%-35%. Lainnya dari sektor hiburan dan pajak penerangan jalan umum," katanya, dikutip pada Kamis (10/6/2021).
Haris menuturkan target PAD dipangkas menjadi Rp742 miliar pada tahun ini. Menurutnya, kegiatan usaha yang menurun seperti hotel dan restoran karena kunjungan konsumen yang minim berdampak terhadap penerimaan pajak daerah.
Untuk itu, pemkab mencari alternatif sumber penerimaan pajak daerah dengan asistensi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Salah satu upaya mengoptimalkan penerimaan yang ditempuh adalah melakukan penagihan aktif piutang pajak.
"KPK membatasi tiga bulan harus selesai tunggakannya. Langkah ini ternyata efektif," tuturnya.
Pemkab, lanjut Haris, juga mendata ulang objek pajak daerah yang belum terdaftar. Sektor usaha kuliner menjadi sasaran pemkab dalm memperluas basis pajak. Apalagi, restoran baru di Sleman belakangan ini terus bermunculan.
Dengan perubahan target PAD, realisasi penerimaan tercatat 42% dari target. Nominal PAD yang sudah masuk kas daerah mencapai Rp312,06 miliar. Dia optimistis target PAD 2021 yang baru ini bisa tercapai.
"Harapan kami, Juni ini bisa terealisasi minimal 50%," ujarnya seperti dilansir suaramerdeka.com. (rig)