Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (foto: hasil tangkapan dari medsos)
JAKARTA, DDTCNews—Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan pejabat PNS eselon I dan II bakal mendapatkan gaji ke-13 tahun ini seiring dengan ditambahkannya alokasi anggaran gaji ke-13.
Sri Mulyani mengatakan pemberian gaji ke-13 tersebut merupakan apresiasi pemerintah terhadap kinerja para pejabat eselon I dan II dalam menangani pandemi virus Corona atau Covid-19 selama ini.
"Seluruh tunjangan gaji ke-13 diberikan kepada PNS, TNI, Polri, pegawai non-PNS yang bekerja di instansi pemerintah dan hakim, termasuk untuk eselon I dan II," katanya melalui konferensi video, Senin (10/8/2020).
Sri Mulyani mengatakan penambahan pejabat eselon I dan II sebagai penerima menambah anggaran sekitar Rp320 miliar. Dengan kata lain, total anggaran gaji ke-13 tahun ini dari Rp28,5 triliun, kini menjadi Rp28,82 triliun.
Anggaran tersebut berasal dari Rp14,83 triliun, yang terdiri atas Rp6,94 triliun untuk PNS, non-PNS, prajurit TNI, dan anggota Polri pada pemerintah pusat. Lalu, pensiunan sebesar Rp7,88 triliun dan PNS di daerah sebesar Rp13,99 triliun melalui APBD.
Sri Mulyani menjelaskan pembayaran gaji ke-13 tahun ini berbeda dari rencana awalnya yang ingin memakai skema serupa tunjangan hari raya (THR) pada Mei 2020. Kala itu, pejabat negara termasuk pejabat eselon I dan II tidak mendapatkan THR.
Kini, pejabat eselon I dan II masuk dalam kelompok penerima gaji ke-13. Sementara yang tetap dikecualikan sebagai penerima gaji ke-13 misalnya presiden, wakil presiden, ketua DPR, dan para menteri.
Menurut Sri Mulyani gaji ke-13 para pegawai tersebut telah mulai dicairkan pada hari Senin, dan akan terus berlanjut pada beberapa hari setelahnya. Adapun pelaksanaan gaji ke-13 pada PNS daerah, akan diatur pemda melalui peraturan kepala daerah.
Sri Mulyani berharap gaji ke-13 tersebut dapat membantu para PNS, non-PNS, prajurit TNI, anggota Polri, dan pensiunan pada tahun ajaran baru sekolah, sekaligus mendorong konsumsi masyarakat.
"Diharapkan juga bisa memberi tambahan daya beli sehingga stimulus ekonomi sesuai dengan keinginan kita untuk mendorong ekonomi dari akibat Covid-19," ujar Sri Mulyani. (rig)