Ilustrasi. (DDTCNews)
PADANG, DDTCNews—Pemkot Padang merencanakan pendapatan daerah pada RAPBD 2021 sebesar Rp2,55 triliun atau turun 5,11% dari target pendapatan daerah tahun ini sebesar Rp2,58 triliun.
Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa mengatakan penentuan target pendapatan tersebut didasarkan pada proyeksi perekonomian di Padang yang masih dibayangi pandemi virus Corona pada tahun depan.
"RAPBD yang kami sampaikan ini sebelumnya telah melalui beberapa tahapan proses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," katanya, dikutip Kamis (10/9/2020).
Pendapatan daerah tersebut, lanjut Hendri, terdiri atas pendapatan asli daerah (PAD), dana transfer, serta pendapatan daerah lainnya yang sah. Untuk PAD 2021, pemkot memasang target sebesar Rp870,4 miliar.
Angka PAD tersebut terdiri atas pajak daerah sebesar Rp649,99 miliar, retribusi daerah Rp85,40 miliar, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp20 miliar, serta lain-lain PAD yang sah Rp115 miliar.
Sementara itu, sumber pendapatan daerah Pemkot Padang lainnya berasal dari transfer pemerintah pusat yang diprediksi sebesar Rp1,56 triliun, sedangkan pendapatan daerah lain-lain yang sah ditargetkan Rp116,34 miliar.
Dari sisi belanja, pemkot memasang target Rp2,58 triliun. Target belanja daerah tersebut turun 6,29% dari target tahun ini sebesar Rp2,74 triliun. Menurut Hendri, belanja daerah pada RAPBD 2021 itu telah menyesuaikan dengan target pendapatan.
Lebih lanjut, RAPBD 2021 Kota Padang nantinya akan diarahkan untuk melanjutkan program penanganan virus Corona, serta menangani berbagai dampaknya terhadap sosial dan ekonomi masyarakat.
"Kami berharap pembahasan rancangan peraturan daerah ini beserta nota keuangan RAPBD 2021 dapat menjadi prioritas demi kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kota Padang ke depan," ujarnya seperti dilansir Minangkabaunews. (rig)