PERTUMBUHAN EKONOMI

Sektor Ritel Motor Utama Pertumbuhan Ekonomi, Mendag: Dorong Konsumsi

Redaksi DDTCNews | Jumat, 15 Juli 2022 | 13:30 WIB
Sektor Ritel Motor Utama Pertumbuhan Ekonomi, Mendag: Dorong Konsumsi

Ilustrasi. Kasir melayani warga yang membeli minyak goreng di salah satu ritel modern di Lebak, Banten, Sabtu (19/2/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/aww.

JAKARTA, DDTCNews - Kinerja sektor ritel terbukti punya kontribusi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan sektor ritel adalah penggerak utama konsumsi rumah tangga yang menyumbang 53,56% produk domestik bruto (PDB).

Mengingat pentingnya kinerja sektor ini, Mendag melanjutkan, pemerintah berkomitmen mendorong bisnis ritel tetap bisa bertumbuh kencang sepanjang 2022 sebagai kelanjutan pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.

"Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah konsumsi rumah tangga yang kontribusinya mencapai 53,56% terhadap PDB dan tumbuh 4,34% pada kuartal I/2022," kata Zulkifli dalam Indonesia Retail Summit 2022, dikutip Jumat (15/7/2022).

Baca Juga:
Serahkan DID, Sri Mulyani Tuntut Daerah Makin Kompetitif

Sebelumnya, World Bank atau Bank Dunia melemparkan prediksinya bahwa Indonesia bisa menjaga pertumbuhan ekonomi di kisaran 5%. Pernyataan ini disampaikan perwakilan Bank Dunia saat bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka, kemarin. Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I/2022 bisa dicapai di level 5,01% (yoy).

Menurut Bank Dunia, di antara negara-negara yang sekarang sedang menghadapi situasi serbasulit, Indonesia relatif bisa me-manage risiko.

"Mudah-mudahan bisa mencapai di atas 5% pada tahun ini dan kita sudah buktikan pada setidak-tidaknya semester pertama ini mungkin mendekati di atas 5,1 persen," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa di Istana Merdeka.

Baca Juga:
Inflasi Beras Capai 18 Persen, Tertinggi sejak 2014

Namun, proyeksi World Bank teranyar ini justru berbeda dengan rilis resmi yang sempat disampaikan melalui Kepala Ekonom World Bank Indonesia dan Timor Leste Habib Rab. Akhir Juni lalu, Rab menyampaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 4,6% pada 2022 ini.

Rab menyebutkan kondisi geopolitik memberikan tekanan pada pertumbuhan ekonomi global, termasuk Indonesia. Awalnya, World Bank memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,1% pada tahun ini. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 03 Oktober 2023 | 16:43 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Serahkan DID, Sri Mulyani Tuntut Daerah Makin Kompetitif

Senin, 02 Oktober 2023 | 15:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi Beras Capai 18 Persen, Tertinggi sejak 2014

Senin, 02 Oktober 2023 | 12:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Efek Kenaikan Harga BBM Surut, Inflasi Turun Jadi 2,28 Persen

Selasa, 26 September 2023 | 08:45 WIB PEMILU 2024

Efek Pemilu 2024 ke Ekonomi RI, Kemenkeu Ungkap Hitung-hitungannya

BERITA PILIHAN
Rabu, 04 Oktober 2023 | 14:00 WIB DISRUPSI TEKNOLOGI

Impor Barang e-Commerce Makin Marak, Jokowi: Indonesia Kecolongan

Rabu, 04 Oktober 2023 | 13:45 WIB ASET KRIPTO

Pemerintah Matangkan Rencana Pembentukan Komite Aset Kripto

Rabu, 04 Oktober 2023 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

DJP Sebut Kepatuhan Formal Wajib Pajak Sudah Capai 79,9 Persen

Rabu, 04 Oktober 2023 | 12:15 WIB LOMBA MENULIS DDTCNEWS 2023

Membangun Kebanggaan Gotong Royong Lewat Pajak

Rabu, 04 Oktober 2023 | 12:15 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Bertambah Lagi, DJP Tunjuk Squarespace Jadi Pemungut PPN PMSE

Rabu, 04 Oktober 2023 | 12:03 WIB PENERIMAAN PAJAK

Ditopang PPh Nonmigas, DJP Yakin Penerimaan Pajak Bakal Lampaui Target

Rabu, 04 Oktober 2023 | 12:00 WIB INFOGRAFIS KEPABEANAN

Syarat-Syarat agar Barang Pindahan Bebas Bea Masuk

Rabu, 04 Oktober 2023 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK DAERAH

Lewat Digitalisasi, Sri Mulyani Ingin Local Taxing Power Menguat

Rabu, 04 Oktober 2023 | 10:30 WIB KOTA BLITAR

Telat Bayar PBB, 6.000 Wajib Pajak Bakal Kena Sanksi