Tesla Model Y. (foto: Tesla)
BEIJING, DDTCNews – Pemerintah China akan memberikan insentif pembebasan pajak penjualan atas salah satu model mobil listrik yang diproduksi oleh Tesla, yaitu Tesla Model Y.
Insentif diberikan setelah Tesla mulai menerima pre-order Model Y dari konsumen di China sejak tiga bulan lalu. Model Y diekspektasikan akan diproduksi di pabrik Gigafactory milik Tesla yang terletak di Shanghai pada 2021.
"Model Y akan diluncurkan dalam dua versi yaitu versi Long Range dan versi Performance yang akan dijual dengan harga CNY488.000 (Rp1,04 miliar) dan CNY535.000 (Rp1,15 miliar)," tulis Tesla China dalam laman resminya, dikutip Selasa (1/12/2020).
Strategi produksi dan penjualan yang diterapkan oleh Tesla atas Model Y berbeda ketimbang dengan strategi yang diterapkan oleh Tesla sebelumnya. Selama ini, kendaraan Tesla yang dipasarkan di luar pasar AS selalu diproduksi di pabrik yang terletak di California.
Model Y merupakan mobil pertama yang sejak awal sudah diproduksi di luar yurisdiksi AS saat diperkenalkan oleh Tesla untuk dipasarkan di negara tujuan.
Analis di China memperkirakan insentif pajak atas produksi Model Y di China berpotensi menekan harga jual. Analis juga memprediksi penjualan Tesla Model Y mencapai 30.000 kendaraan dalam sebulah atau 360.000 kendaraan dalam setahun.
"Respons publik atas rencana penjualan Model Y di China amat besar. Peluncuran Model Y akan berdampak besar terhadap pasar small SUV di China," tulis electrek.co dalam pemberitaannya.
Model Y merupakan model mobil kedua yang dipasarkan oleh Tesla di China. Sebelumnya, Tesla hanya memasarkan Model 3 yang setiap bulannya terjual sebanyak 13.000 unit.
Untuk mempersiapkan produksi Model Y di China, Tesla telah memperluas dan meningkatkan kapasitas produksi Gigafactory di Shanghai dalam 10 bulan terakhir. Ke depan, kapasitas produksi Gigafactory akan ditingkatkan sebanyak 2 kali lipat. (rig)