Presiden Joko Widodo (Jokowi). (tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden)
BANDUNG, DDTCNews – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut program bantuan langsung tunai (BLT) atau subsidi gaji untuk para pekerja akan cair dalam satu atau dua pekan mendatang.
Jokowi mengatakan subsidi gaji tersebut sangat dibutuhkan para pekerja yang terdampak oleh pandemi virus Corona walaupun masih memiliki pekerjaan. Dia menyebut subsidi gaji akan diberikan pada 13 juta pekerja senilai masing-masing Rp2,4 juta.
"Insyaallah dalam seminggu—dua minggu ini sudah akan keluar," katanya, Selasa (11/8/2020).
Proyeksi Jokowi tersebut lebih cepat dibanding perkiraan Tim Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Tim Satgas PEN memperkirakan subsidi gaji baru akan dibayarkan pada September, setelah verifikasi data oleh BPJS Ketenagakerjaan rampung dan terkumpul nomor rekening untuk mentransfer bantuan kepada pekerja.
Jokowi mengatakan subsidi gaji hanya akan diberikan kepada masyarakat yang masih bekerja dan terdaftar sebagai anggota BPJS Ketenagakerjaan. Pekerja tersebut harus bergaji di bawah Rp5 juta dan rutin membayar iuran kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan senilai maksimal Rp150.000.
Pemerintah akan memanfaatkan data BPJS Ketenagakerjaan yang mencatat ada 15,7 juta pekerja bergaji di bawah Rp5 juta dan membayar iuran di bawah Rp150.000 per bulan. Pemerintah pun menyiapkan anggaran senilai Rp37,7 triliun untuk memberikan subsidi gaji tersebut.
Subsidi gaji diberikan senilai Rp600.000 per bulan. Pemberian dilakukan selama empat bulan sejak September hingga Desember 2020. Namun, pembayarannya dilakukan setiap dua bulan kali, yakni pada kuartal III dan IV/2020.
Menurut Jokowi, para pekerja membutuhkan subsidi gaji untuk mendorong daya beli. Sementara untuk pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), dapat memanfaatkan program kartu prakerja untuk mengasah keterampilan sekaligus mendapatkan insentif.
“[Subsidi gaji] ini di luar 10 juta yang kartu prakerja. Kartu prakerja itu untuk yang di-PHK," ujarnya. (kaw)