Presiden Jokowi. (tangkapan layar)
JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Mahkamah Agung (MA) terus melaksanakan reformasi secara berkelanjutan untuk menjaga kepercayaan masyarakat.
Jokowi mengatakan tantangan yang dihadapi MA dan pengadilan di bawahnya akan makin berat. Menurutnya, langkah reformasi diperlukan untuk menghadapi tantangan, terutama dalam merespons harapan masyarakat untuk mendapatkan putusan yang menjamin kepastian hukum dan berkeadilan.
"Tantangan itu harus dijawab dengan langkah-langkah perbaikan, langkah-langkah reformasi yang berkelanjutan dan tidak pernah berhenti sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat, khususnya kepercayaan para pencari keadilan pada Mahkamah Agung dan pengadilan-pengadilan di bawahnya," katanya Sidang Istimewa Laporan Tahunan MA, dikutip pada Jumat (24/2/2023).
Jokowi mengatakan MA menjadi benteng terakhir bagi masyarakat untuk mencari keadilan. Oleh karena itu, MA perlu terus memperkuat kemampuan, meningkatkan kualitas, sekaligus menjaga integritas para hakim.
Dia menjelaskan kerja sama yang erat dengan Komisi Yudisial (KY) juga penting untuk menegakan kehormatan, keluhuran, martabat, dan perilaku hakim. Dalam hal ini, MA dapat memperkuat sistem tracking tindak lanjut status, follow up, dan evaluasi atas rekomendasi yang diberikan KY.
Kemudian, penjatuhan sanksi disiplin dan evaluasi kinerja kepada para hakim yang melanggar kode etik juga perlu terus ditegakan. Selain itu, sistem reward dan punishment tetap diperlukan sesuai dengan prinsip meritokrasi.
"Rotasi dan pengawasan perlu terus dilakukan untuk menjaga profesionalitas, integritas, dan menjauhkan para hakim dari praktik-praktik yang tidak terpuji seperti praktik makar kasus," ujarnya.
Di sisi lain, Jokowi juga mendorong MA terus melaksanakan modernisasi pelayanan publik melalui inovasi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Menurutnya, pemanfaatan teknologi dapat memangkas waktu untuk menghadirkan peradilan yang efektif dan efisien. (sap)