KINERJA FISKAL

Jadi Andalan Sri Mulyani, Ini Realisasi Penerimaan PPN Per Akhir April

Dian Kurniati
Rabu, 20 Mei 2020 | 18.02 WIB
Jadi Andalan Sri Mulyani, Ini Realisasi Penerimaan PPN Per Akhir April

Ilustrasi. Konsumen berbelanja kebutuhan pangan di Carefour Lebak Bulus, Jakarta, Minggu (17/5/2020). Pemerintah akan menggelontorkan stimulus demi mendongkrak konsumsi rumah tangga, dimana sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat konsumsi rumah tangga pada kuartal I/2020 hanya tumbuh 2,84% secara year-on-year (yoy). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww

JAKARTA, DDTCNews – Kementerian Keuangan mencatat penerimaan pajak pertambahan nilai (PPN) hingga akhir April 2020 masih tumbuh 1,9%.

Hal ini dipaparkan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara melalui video conference APBN Kita pada sore ini, Rabu (20/5/2020). Dia mengatakan realisasi penerimaan PPN per akhir April 2020 senilai Rp132,8 triliun, atau 25,1% dari target sesuai Perpres No. 54 /2020 senilai Rp529,1 triliun.

"Transaksi pada April menurun karena ada Covid-19. Jadi, penerimaan PPN hanya tumbuh 1,9%," katanya.

Suahasil mengatakan kinerja penerimaan PPN per akhir April 2020 jauh lebih baik dibanding periode yang sama tahun lalu. Per akhir April 2019, penerimaan PPN tercatat senilai Rp130 triliun atau mengalami kontrksi 4,0% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Secara lebih detail, penerimaan PPN impor tercatat senilai Rp51,41 triliun atau turun 8,9% secara tahunan. Kontraksi penerimaan PPN impor ini sejalan dengan penurunan kegiatan impor nasional pada kuartal I/2020 sebesar 2,19%.

Sementara itu, penerimaan PPN dalam negeri tercatat senilai Rp76,93 triliun dengan kontribusi 20,42%. Kinerja penerimaan PPN dalam negeri ini tumbuh 10,09% secara tahunan, jauh berbeda dibandingkan tahun lalu yang mengalami kontraksi 7,28%.

Namun demikian, Suahasil mewaspadai kinerja penerimaan PPN pada bulan-bulan berikutnya akan kembali melemah akibat pandemi Covid-19. "Tansaksi pada bulan April sudah mengalami penurunan, dan Mei mungkin terjadi penurunan yang lebih dalam," ujarnya.

Menurutnya, kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk mencegah penularan virus Corona, telah berdampak besar pada penerimaan PPN. Pasalnya, berbagai sektor usaha kini sudah tidak melakukan transaksi.

Di tengah pandemi virus Covid-19, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya mengaku akan mengandalkan penerimaan PPN. Menurutnya penerimaan PPN per bulan Maret masih tercatat positif 2,5%, sedangkan jenis pajak yang lain terkontraksi.

Sri Mulyani sempat menyampaikan memproyeksikan mengenai penerimaan beberapa jenis pajak akan menurun pada April hingga Mei akibat pandemi. Namun, dia meyakini sejumlah kegiatan konsumsi tetap berjalan baik, terutama pada produk kesehatan dan beberapa bahan makanan.

"Ada dunia usaha yang booming sekarang ini, alat kesehatan, beberapa makanan juga bertambah. Mereka nggak terlalu turun tapi memang ada yang terpukul sekali," ujarnya. Simak artikel ‘Hadapi Pandemi Corona, Sri Mulyani Andalkan Penerimaan Pajak dari PPN’. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.