JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) mencatat realisasi penerimaan pajak dari sektor pertambangan mineral dan batu bara (minerba) sepanjang Januari-November 2025 mencapai Rp43,3 triliun.
Direktur Potensi, Kepatuhan dan Penerimaan DJP Ihsan Priyawibawa mengatakan penerimaan pajak minerba tersebut berkontribusi sebesar 2,65% terhadap total penerimaan nasional.
"Kalau kita lihat angka penerimaannya sampai dengan November 2025, [realisasinya] pajak dari minerba sekitar Rp43,3 triliun," katanya, dikutip pada Jumat (12/12/2025).
Ihsan menyebut setoran pajak dari sektor minerba cenderung fluktuatif. Menurutnya, penerimaan pajak yang didapat biasanya selaras dengan jumlah produksi dan perubahan harga komoditas dunia.
Pada 2020-2023, penerimaan pajak dari sektor minerba meningkat signifikan. Pada 2020, setorannya mencapai Rp25,2 triliun. Tahun-tahun berikutnya, terealisasi senilai Rp48,3 triliun, Rp111,2 triliun, dan Rp137,4 triliun pada 2023.
Ihsan menjelaskan penerimaan pajak dari sektor minerba melonjak pada 2022 dan 2023 lantaran didorong kenaikan harga tembaga dan batu bara dunia.
Namun, pada 2024, penerimaan pajak justru anjlok menjadi Rp71,4 triliun. Kinerja penerimaan pajak sektor minerba yang melemah pada tahun lalu, salah satunya karena harga batu bara acuan mengalami penurunan.
"Dalam 3 tahun terakhir, kondisinya setelah sangat naik cukup tinggi di tahun-tahun setelah pandemi, kemudian kondisinya menurun di 2024 dan 2025," jelas Ihsan.
Ihsan menambahkan sumbangan pajak dari sektor pertambangan mineral lebih besar ketimbang batu bara. Pada 2025, minerba menyumbang pajak Rp43,3 triliun. Dari jumlah itu, mineral menyumbang Rp35,5 triliun dan batu bara Rp7,8 triliun.
Dia menerangkan penerimaan pajak sektor mineral ditopang oleh kegiatan pertambangan tembaga dan nikel. Kontribusi penerimaan sektor tersebut meningkat seiring masifnya penggunaan baterai EV dan hilirisasi produk nikel.
"Kita bisa melihat bahwa ketika terjadi penurunan harga komoditas yang sangat signifikan, otomatis penerimaan pajak juga akan sangat terpengaruh," ucap Ihsan. (rig)
