KERJA SAMA INTERNASIONAL

Delegasi Negara Berkembang Bahas Pajak di Surabaya

Redaksi DDTCNews
Rabu, 30 November 2016 | 16.16 WIB
Delegasi Negara Berkembang Bahas Pajak di Surabaya
Pemandangan Kota Surabaya (Foto: Wikipedia)

SURABAYA, DDTCNews – Puluhan perwakilan dari sedikitnya 23 negara berkumpul di Surabaya mulai hari ini, Rabu (30/11) hingga 3 Desember 2016, guna mengikuti Annual Forum on Developing Countries Policy and Tax Cooperation for Agenda 2030.

Dalam siaran pers, agenda dalam forum tersebut adalah untuk menyambung benang merah permasalahan perpajakan di negara-negara berkembang. Forum ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Luar Negeri RI dengan South Centre, yakni sebuah organisasi yang membidangi investasi, keuangan, dan perdagangan.

"Forum yang pertama ini nanti akan diluncurkan di berbagai kota di negara berkembang. Platform-nya pembahasan isu pajak di negara-negara berkembang," tegas Konselor Menteri Perwakilan Tetap RI di Jenewa Muhammad Takdir dalam siaran pers yang diterima DDTCNews, Rabu (30/11).

Muhammad mengatakan, dipilihnya Surabaya sebagai lokasi digelarnya agenda acara lebih karena terkait dengan geliat Surabaya dalam perekonomian yang relatif lebih bagus dibandingkan kota-kota lain di Indonesia. Apalagi, Surabaya juga telah sukses dalam menggelar agenda internasional.

“Kecenderungan diplomasi saat ini lebih mengedepankan lokal. Contohnya di Brazil, Sao Paulo yang merupakan kota kedua terbesar, kini lebih sering menyelenggarakan kegiatan dibanding dengan ibu kota, Rio de Janeiro. Surabaya pun juga punya potensi. Prepcom UN Habitat sudah digelar di Surabaya,"  ungkapnya.

Dalam kesempatan sama, Senior Advisor on Finance and Development South Centre, Manuel F Montes, menambahkan, agenda ini disebut internasional karena perwakilan yang datang meliputi negara-negara berkembang dari berbagai benua. Ada dari Afrika, Amerika Latin, dan juga Asia.

“Agenda ini untuk bertukar pikiran tentang gagasan sistem pajak di negera-negara berkembang. Juga cara memungut pajak yang bertujuan untuk pembangunan di negara berkembang agar penerimaan pajak tidak hilang akibat transfer pricing,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya Wiwik Widayati menegaskan, agenda ini menjadi perwujudan Pemerintah Kota Surabaya dalam mengoptimalkan sektor pariwisata Surabaya di bidang MICE (Meeting Incentive, Conference/Convention and Exhibition). (Amu/Gfa)

Editor :
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.