Presiden Joko Widodo menghadiri pertemuan para pemimpin ASEAN dengan perwakilan ASEAN Inter-Parliament Assembly (AIPA) di Hotel Sokha, Phnom Penh, Kamboja, Kamis (10/11/2022). Pertemuan tersebut merupakan rangkaian dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-40 dan ke-41 ASEAN serta KTT terkait lainnya.ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/YU
PHNOM PENH, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Asian Development Bank (ADB) Masatsugu Asakawa di sela rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean di Kamboja.
Kedua tokoh tersebut membahas proyeksi pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara pada tahun ini dan tahun depan. Diskusi ini sangat relevan mengingat Indonesia memegang posisi sebagai Ketua Asean pada 2023 mendatang.
"Saya ingin mendengar langsung pandangan Bapak Asakawa," ujar Presiden Jokowi, dilansir dari siaran resmi Istana Kepresidenan, Jumat (11/11/2022).
Mengutip laporan yang disampaikan Presiden ADB, Jokowi menyampaikan, pertumbuhan ekonomi sepanjang 2022 ini bakal turun dari proyeksi awal 5,1% menjadi 4,9%. Namun, perlu dicatat bahwa situasi yang melanda Asia Tenggara ini masih lebih baik ketimbang perlambatan ekonomi yang terjadi di kawasan lain di dunia.
"Penurunan permintaan global akan tingkatkan laju inflasi dan instabilitas finansial di kawasan. Tentu ini harus membuat kita semua di kawasan waspada," ungkap Jokowi.
Sementara itu dalam pengantarnya, Presiden ADB Masatsugu Asakawa mengapresiasi kinerja ekonomi Indonesia yang dipandang 'sangat baik'. Asakawa juga menilai Indonesia cukup sukses memegang Presidensi G-20 pada tahun ini.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Sebagai informasi, rilis teranyar Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2022 mengalami pertumbuhan 5,72% secara tahunan (year on year).
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan pertumbuhan positif tersebut terjadi sejalan dengan membaiknya perekonomian setelah pandemi Covid-19. Secara kumulatif, ekonomi hingga kuartal III/2022 mengalami pertumbuhan 5,4%. (sap)