Truk pengangkut peti kemas beroperasi di Terminal Peti Kemas, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (3/9/2022). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/wsj.
SEMARANG, DDTCNews - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta pelaku usaha memperluas pangsa pasar di luar negeri.
Mendag menilai produk-produk Indonesia masih cukup besar untuk masuk ke pasar-pasar nontradisional seperti Asia Selatan, Asia Tengah, Timur Tengah, Afrika, dan Eropa Timur.
"Indonesia tidak mungkin jadi negara maju jika produknya tidak menyerbu dunia. Untuk menyerbu dunia, masyarakat harus produktif. Produktivitas akan menghasilkan karya yang bisa menyerbu pasar internasional," kata Zulkifli dalam acara Temu Bisnis Gerakan Industrialisasi Muhammadiyah di Semarang, Sabtu (15/10/2022).
Guna membuka gerbang terhadap pasar yang lebih luas, Zulkifli melanjutkan, pemerintah tengah menjalin kerja sama dagang dengan mitra-mitra nontradisional. Yang terbaru, perjanjian dagang dengan Uni Emirat Arab (UEA).
Mendag menilai jalan ke pasar negara mitra seperti Timur Tengah selama ini cukup menantang. Dengan pernjanjian kerja sama yang dijalin, kini pelaku usaha bisa memasarkan produknya ke Timur Tengah melalui UEA dengan tarif 0%.
Kemendag, lanjutnya, juga menggelar misi dagang ke negara mitra. Pada misi dagang ini, Kemendag akan mengajak pelaku usaha Indonesia yang memiliki produk andalan.
Mendag mengingatkan, pertumbuhan ekonomi dunia sedang mengalami perlambatan. International Monetary Fund (IMF) merilis revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia. Lembaga tersebut memproyeksikan ekonomi dunia hanya tumbuh 3,2% pada 2022 ini dan melambat menjadi 2,7% pada 2023.
"Indonesia masih tumbuh positif," kata Mendag. (sap)