PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL

Termasuk Insentif Perpajakan, Serapan Dana PEN Rp178 T Sampai Juni

Dian Kurniati
Selasa, 05 Juli 2022 | 09.45 WIB
Termasuk Insentif Perpajakan, Serapan Dana PEN Rp178 T Sampai Juni

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto didamping Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah mencatat anggaran penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PC-PEN) hingga 24 Juni 2022 telah terealisasi Rp118,2 triliun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan realisasi tersebut setara 25,9% dari alokasi Rp455,62 triliun. Program PC-PEN sendiri terbagi dalam 3 klaster, termasuk penguatan pemulihan ekonomi.

"Dari sisi penguatan ekonomi, kita sudah realisasikan 17%," katanya, dikutip pada Selasa (5/7/2022).

Airlangga mengatakan realisasi klaster penguatan pemulihan ekonomi tercatat senilai Rp30,1 triliun atau 16,9% dari alokasi Rp178,32 triliun. Dana tersebut utamanya untuk program padat karya, pariwisata, pangan, subsidi bunga dan IJP UMKM, serta insentif perpajakan.

Insentif perpajakan untuk mendukung pemulihan ekonomi misalnya diberikan berdasarkan PMK 3/2022. Beleid ini mengatur pemberian 3 jenis insentif pajak untuk dunia usaha, tetapi hanya sepanjang Januari hingga Juni 2022.

Ketiga insentif tersebut meliputi pengurangan 50% angsuran pajak penghasilan (PPh) Pasal 25, pembebasan pajak penghasilan Pasal 22 impor, serta PPh final jasa konstruksi ditanggung pemerintah (DTP) atas Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI).

Selain itu, ada insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) mobil DTP berdasarkan PMK 5/2022, serta PPN rumah DTP yang diatur dalam PMK 6/2022. Merujuk pada kedua PMK tersebut, pemberian insentif akan berakhir pada September 2022.

Selain penguatan pemulihan ekonomi, ada pula klaster penanganan kesehatan yang terealisasi senilai Rp28 triliun atau 23,8% dari alokasi Rp122,54 triliun. Dana tersebut utamanya digunakan untuk perawatan pasien, insentif perpajakan atas vaksin dan alat kesehatan, serta penanganan Covid-19 melalui dana desa.

Terakhir, ada klaster perlindungan masyarakat yang terealisasi Rp58,9 triliun atau 38,1% dari alokasi Rp154,76 triliun. Dana itu telah dibelanjakan untuk memberikan program keluarga harapan (PKH), bantuan sembako, bantuan langsung tunai (BLT) desa, dan kartu prakerja. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.