KEBIJAKAN PAJAK

Mayoritas Sektor Pulih, Pemberian Insentif Pajak Lebih Selektif

Muhamad Wildan
Selasa, 04 Januari 2022 | 09.00 WIB
Mayoritas Sektor Pulih, Pemberian Insentif Pajak Lebih Selektif

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu.

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah masih akan melanjutkan pemberian insentif pajak untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN) pada 2022.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu mengatakan penyaluran insentif pajak nantinya akan benar-benar difokuskan terhadap sektor yang belum pulih ke kondisi prapendemi.

"Kita tentunya akan sangat selektif, melihat mana yang belum kembali ke prapandeminya, mayoritas sudah kembali. Kita lihat sektor tertentu dan bahkan daerah-daerah untuk melihat kebutuhan yang urgent ada di sektor mana," ujar Febrio, Senin (3/1/2022).

Dirjen Pajak Suryo Utomo mengatakan saat ini masih terdapat sebagian kecil sektor dunia usaha yang masih belum kembali pulih.

DJP bersama BKF akan melakukan pendalaman terhadap sektor-sektor tersebut dan akan menjadi bahan pertimbangan dalam kebijakan pemberian insentif pada tahun ini. "Ada beberapa sektor memang betul belum terlalu terpulihkan, ini yang menjadi subject waktu target insentif diberikan," ujar Suryo.

Untuk diketahui, setoran pajak dari berbagai sektor kegiatan usaha tercatat mengalami pertumbuhan yang signifikan, khususnya menjelang penutupan tahun 2022.

Setoran pajak dari sektor pertambangan tercatat meningkat hingga 60,52% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Secara lebih spesifik, setoran pajak dari sektor tambang pada kuartal III/2021 mampu tumbuh hingga 306,2%.

Penerimaan pajak dari sektor perdagangan tercatat tumbuh hingga 28,79% sepanjang 2021. Pada kuartal III/2021 dan kuartal IV/2021, penerimaan pajak dari sektor tersebut tercatat mampu tumbuh lebih dari 40%. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
user-comment-photo-profile
Audina Pramesti
baru saja
Dengan pemberian insentif yang selektif, insentif tersebut dapat dialokasikan secara maksimal untuk sektor-sektor yang memang membutuhkan dorongan untuk meningkatkan efisiensi kegiatan usaha mereka