Kepala BPS Margo Yuwono.
JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga konsumen pada Oktober 2021 mengalami inflasi sebesar 0,12%.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan tingkat inflasi tahun kalender sebesar 0,93% dan tingkat inflasi tahun ke tahun 1,66%. Menurutnya, inflasi itu disebabkan kenaikan harga pada sejumlah komoditas.
"Perkembangan harga untuk beberapa komoditas untuk Oktober 2021 secara umum menunjukkan kenaikan. Berdasarkan pemantauan BPS pada 90 kota, pada Oktober ini terjadi inflasi 0,12%," katanya melalui konferensi video, Senin (1/11/2021).
Margo mengatakan inflasi pada Oktober 2021 terjadi pada semua kelompok pengeluaran. Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok transportasi sebesar 0,33% dengan andil terhadap inflasi 0,04%.
Inflasi pada kelompok pengeluaran transportasi terjadi karena adanya kenaikan tarif angkutan udara yang memberikan andil sebesar 0,03%.
Sementara pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau mengalami 0,10% dengan andil 0,03%. Komoditas yang menyebabkan inflasi di antaranya cabai merah dan minyak goreng yang masing-masing memberikan andil 0,05% dan daging ayam ras dengan andil 0,02%.
Berdasarkan komponennya, Margo menyebut komponen inti pada Oktober 2021 mengalami inflasi sebesar 0,07%. Kemudian, komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi 0,33% dan komponen yang harganya bergejolak mengalami deflasi 0,07%.
"Komponen harga diatur pemerintah memberikan andil terhadap inflasi cukup besar, yaitu 0,06%. Komoditas utamanya adalah karena kenaikan tarif angkutan udara, rokok filter, dan harga bensin," ujarnya.
Dari 90 kota yang disurvei, Margo menyebut terdapat 68 kota mengalami deflasi dan 22 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sampit sebesar 2,06% dan terendah terjadi di Sumenep dan Banyuwangi masing-masing sebesar 0,02%.
Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Kendari sebesar 0,7% dan terendah terjadi di Bengkulu 0,02%. (sap)