PEREKONOMIAN INDONESIA

Deflasi 0,09 Persen, Kemenkeu Klaim Daya Beli Rakyat Masih Terjaga

Dian Kurniati
Selasa, 04 Maret 2025 | 14.45 WIB
Deflasi 0,09 Persen, Kemenkeu Klaim Daya Beli Rakyat Masih Terjaga

Calon pembeli memilih pakaian di Pasar Bersehati Manado, Sulawesi Utara, Minggu (9/2/2025). ANTARA FOTO/Yegar Sahaduta Mangiri/YU/foc.

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan menilai daya beli masyarakat tetap terjaga meski indeks harga konsumen pada Februari 2025 mengalami deflasi sebesar 0,09% (year on year/yoy).

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu mengatakan deflasi pada bulan lalu utamanya berasal dari komponen harga komponen diatur pemerintah. Namun, tren penguatan pada komponen inflasi inti yang masih berlanjut menggambarkan daya beli masyarakat tetap positif.

"Perkembangan inflasi inti diekspektasikan menjadi sinyal daya beli yang terjaga," katanya, dikutip pada Selasa (4/3/2025).

Febrio mengatakan deflasi pada Februari 2025 utamanya disebabkan oleh kebijakan diskon tarif listrik sebesar 50%. Hal ini telah berdampak pada tren deflasi komponen harga diatur pemerintah, yang mencapai 9,02%.

Diskon tarif listrik diberikan kepada pelanggan dengan daya 450 VA sampai 2200 VA selama Januari-Februari 2025.

Meski demikian, dia menyebut inflasi masih tercatat pada tarif air minum PAM dan rokok. Untuk komponen inflasi inti yang mencapai 2,48% (yoy), pendorong utamanya adalah kelompok perawatan pribadi dan rekreasi.

Adapun untuk komponen inflasi harga pangan bergejolak, mulai melandai ke level 0,56% seiring dengan terkendalinya harga pangan. Inflasi pangan diperkirakan terus stabil seiring mulai masuknya panen raya padi dan peningkatan produksi hortikultura.

Febrio menegaskan pemerintah terus mengimplementasikan berbagai kebijakan untuk menjamin keterjangkauan harga pangan di bulan puasa seperti operasi pasar, gerakan pasar murah, serta fasilitasi dan pengawasan distribusi. Selain itu, seiring dengan masuknya masa panen raya padi, pemerintah juga akan terus menjaga level harga gabah untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Dalam menopang daya beli masyarakat atas kebutuhan transportasi, pemerintah memberikan insentif seperti diskon tarif tol dan PPN ditanggung pemerintah (DTP) atas tiket pesawat pada momentum Lebaran.

"Kebijakan ini diharapkan turut memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk dapat berkumpul dengan keluarga merayakan Idulfitri, di samping memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi," ujarnya. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.