JAKARTA, DDTCNews - Sebanyak 40 artikel terpilih sebagai pemenang Lomba Menulis Artikel Pajak DDTCNews 2025 dengan total hadiah Rp85 juta. Lomba yang digelar oleh DDTCNews ini merupakan bagian dari rangkaian acara HUT ke-18 DDTC pada tahun ini.
Dari total 458 artikel yang diterima DDTCNews dalam lomba bertema Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Penerimaan Perpajakan secara Seimbang, sebanyak 90 artikel telah dipublikasikan di DDTCNews selama September-Oktober 2025.
Dari 90 artikel tersebut, dewan juri memilih 40 artikel yang resmi ditetapkan sebagai pemenang lomba. Tak hanya itu, keempat puluh artikel tersebut juga bakal dibukukan sebagai bagian dari series publikasi buku ‘Gagasan Perpajakan’.
Untuk Juara 1 dimenangkan Aqila Bagus Misbahuddin dari Ponorogo, Jawa Timur dengan artikelnya berjudul Cukai Makanan Asin, Jalan Tengah Menjaga Anggaran dan Generasi. Juara pertama berhak mendapatkan hadiah senilai Rp7 juta.
Kemudian, Juara 2 dimenangkan oleh Rizmy Otlani Novastria dari Tangerang Selatan, Banten dengan artikelnya bertajuk Sudah Saatnya Mengevaluasi Insentif Kawasan Ekonomi Khusus. Juara kedua berhak mendapatkan hadiah senilai Rp6 juta.
Lalu, Juara 3 dimenangkan Reza Adrinata dari Dumai, Riau dengan artikelnya berjudul Menimbang GAAR ala Singapura: Penegakan Pajak Tanpa Hambat Investasi. Juara ketiga berhak mendapatkan hadiah senilai Rp5 juta.
Director of Fiscal Research & Advisory DDTC Bawono Kristiaji menilai hampir seluruh artikel yang tayang memiliki ide yang kuat, relevan dengan kondisi terkini, dan ditopang oleh penjelasan yang runut serta argumentasi yang rapi.
“Gagasan mereka meyakinkan. Bisa berpikir out of the box. Ini juga sesungguhnya mencerminkan bahwa masyarakat sebenarnya punya rasa ketertarikan atau kepedulian dalam membenahi perpajakan nasional,” katanya selaku juri.
Hal yang sama juga diutarakan juri lainnya, yaitu Koordinator Tax Education and Research Center Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Christine Tjen. Menurutnya, kualitas penulisan peserta secara umum cukup baik.
Dia melihat banyak peserta menyoroti isu insentif pajak dan menghadirkannya dalam perspektif yang tidak biasa. Gagasan yang diajukan para peserta juga beragam dan bahkan cenderung berani.
Sementara itu, juri lainnya Supriyadi yang juga menjabat sebagai Ketua Program Studi D-III Pajak PKN STAN menuturkan topik yang diulas peserta lomba sangat beragam. Keragaman topik yang dibahas ini juga menunjukkan keluasan pandangan peserta terhadap isu perpajakan nasional.
Sesuai dengan pengumuman di awal, keputusan juri tidak dapat diganggu gugat. Selain ketiga pemenang utama, terdapat pula pemenang harapan 1 hingga 37. Untuk Juara Harapan 1, 2, dan 3 berhak mendapatkan hadiah senilai Rp3,5juta.
Kemudian, Juara Harapan 4 dan 5 memperoleh hadiah Rp3 juta. Juara Harapan 6 dan 7 memperoleh hadiah Rp2,5 juta. Lalu, Juara Harapan 8 dan 9 memperoleh hadiah Rp2 juta. Untuk Juara Harapan 10 hingga 27 mendapatkan hadiah senilai Rp1,75 juta.
Selanjutnya, Juara Harapan 28 hingga 37 mendapatkan hadiah berupa buku dan paket berlangganan Perpajakan DDTC selama 6 bulan senilai Rp1 juta. Adapun paket buku dan berlangganan Perpajakan DDTC ini juga diberikan kepada seluruh pemenang lainnya.
Untuk diperhatikan, pajak hadiah akan ditanggung pemenang. Seluruh pemenang segera dihubungi oleh panitia melalui email. Pemenang akan diminta untuk mengirimkan sejumlah berkas tambahan sebagai syarat pengiriman hadiah.
Berikut perincian para pemenang Lomba Menulis Artikel Pajak DDTCNews 2025:
Geser kanan/kiri untuk melihat keseluruhan konten
| Peringkat | Judul (Sesuai dengan yang dipublikasikan di DDTCNews) | Nama | Hadiah* |
| Juara 1 | Cukai Makanan Asin, Jalan Tengah Menjaga Anggaran dan Generasi | Aqila Bagus Misbahuddin | Rp7 juta |
| Juara 2 | Sudah Saatnya Mengevaluasi Insentif Kawasan Ekonomi Khusus | Rizmy Otlani Novastria | Rp6 juta |
| Juara 3 | Menimbang GAAR ala Singapura: Penegakan Pajak Tanpa Hambat Investasi | Reza Adrinata | Rp5 juta |
| Harapan 1 | Taxation Legal Sandbox: Inovasi Penegakan Hukum yang Dukung Investasi | Egy Oktavian Pranata | Rp3,5 juta |
| Harapan 2 | ICAP sebagai Alternatif Pencegahan Sengketa Pajak Transfer Pricing | Muhammad Dahlan | Rp3,5 juta |
| Harapan 3 | Optimalisasi Data Mining dalam Penyederhanaan Kode Faktur Pajak | Rizky Hadi Rachmanto | Rp3,5 juta |
| Harapan 4 | Pajak Mikro Digital: Receh yang Tak Lagi Bisa Diabaikan | Putra Dewangga Candra Seta | Rp3 juta |
| Harapan 5 | Reformasi Tata Kelola PBB: Dari Beban Jadi Pilar Pertumbuhan Ekonomi | Chatline Theresia | Rp3 juta |
| Harapan 6 | Kapan Riset Kita Unggul? Perlu Jaminan Litbang Sepenuhnya Deductible | Rizqa Lahuddin | Rp2,5 juta |
| Harapan 7 | Tak Cukup Transparan, Belanja Perpajakan Butuh Evaluasi Komprehensif | Pungki Yunita Chandrasari | Rp2,5 juta |
| Harapan 8 | QRTC dan Transfer Pricing: Menjaga Basis Pajak Lewat Insentif Inovasi | Septian Fachrizal | Rp2 juta |
| Harapan 9 | Cegah Sengketa Pajak dengan Pendekatan Predictive Compliance | Kaniya Pratnya Paramita | Rp2 juta |
| Harapan 10 | Sunset Clause: Jalan Tengah Menata Ulang Insentif Pajak Indonesia | Lambang Wiji Imantoro | Rp1,75 juta |
| Harapan 11 | Green Logistics Tax, Solusi untuk e-Commerce yang Ramah Lingkungan | Daliansyah Pratama | Rp1,75 juta |
| Harapan 12 | Penegakan Pajak: Menggertak atau Mengajak? | Nicole Amelie | Rp1,75 juta |
| Harapan 13 | Tax Certainty Framework, Langkah Strategis Tarik Investasi | Jamaludin | Rp1,75 juta |
| Harapan 14 | Melirik Potensi Penerapan Blockchain dalam Sistem Pajak di Indonesia | Irwan Hermawan | Rp1,75 juta |
| Harapan 15 | Tutup Celah Kebocoran Penerimaan Negara dengan Reformasi Kurs Pajak | Tiara Maulidah | Rp1,75 juta |
| Harapan 16 | Menata Ulang Arah Kebijakan Fiskal Hulu Migas Indonesia | Widy Kasmawala | Rp1,75 juta |
| Harapan 17 | Pengenaan PPN Atas Jasa Konsultasi Daring: Merujuk Praktik di Eropa | Nafis Dwi Kartiko | Rp1,75 juta |
| Harapan 18 | Desain Ulang Tarif Pajak Progresif sebagai Bantalan Efek PHK | Muhamad Akbar Aditama | Rp1,75 juta |
| Harapan 19 | Mengkaji Ulang Kebijakan Secondary Adjustment demi Kepastian Investasi | Riyan Wahyu Setiawan | Rp1,75 juta |
| Harapan 20 | Mengoptimalkan Hak Pajak Indonesia atas Marketing Intangible | Reza Ramadhan | Rp1,75 juta |
| Harapan 21 | Membangun Pajak UMKM yang Inklusif Lewat Jejak Data QRIS | Yogi Putranto | Rp1,75 juta |
| Harapan 22 | Menggali Potensi Penerimaan Negara dari Pajak Karbon Biru | M. Daffa Fahada Lubis | Rp1,75 juta |
| Harapan 23 | Rupiah Digital: Cahaya Baru di Lorong Gelap Kebocoran Pajak | Kharisma Dwi Widodo | Rp1,75 juta |
| Harapan 24 | Strategi Memajaki Perdagangan Emas di Tengah Gelapnya Ekonomi Bayangan | Arif Miftahur Rozaq | Rp1,75 juta |
| Harapan 25 | Memanfaatkan Coretax untuk Perbaiki Tax Literacy, Tingkatkan Kepatuhan | Teguh Budiono | Rp1,75 juta |
| Harapan 26 | Memosisikan Trade Remedies sebagai Alternatif Penerimaan Selain Pajak | Fitria Faradila | Rp1,75 juta |
| Harapan 27 | Memajaki Duit Hasil Korupsi, Isi Pundi Negara Tanpa Distorsi Ekonomi | Rosalia Ernaningtyas | Rp1,75 juta |
| Harapan 28 | Digitalisasi: Menyeimbangkan Pertumbuhan Ekonomi dan Penerimaan Pajak | Asrul Hidayat | Rp1 juta |
| Harapan 29 | Optimalisasi Penerimaan Hibah Melalui Integrasi Pajak dan Crowdfunding | Haris Fifta Putra | Rp1 juta |
| Harapan 30 | Pemanfaatan Data Transaksi Fintech untuk Topang Penerimaan Pajak | Mohamad Komarudin | Rp1 juta |
| Harapan 31 | Saat Data Jadi Kunci: DTSEN untuk Penerimaan Pajak Berkelanjutan | Jesly Yuriaty Panjaitan | Rp1 juta |
| Harapan 32 | Menggagas Tax Happiness Index: Alarm untuk Mengukur Kepercayaan WP | Fathah Oscar | Rp1 juta |
| Harapan 33 | Membangun IKN Tanpa Tax Holiday Lewat Skema Insentif QRTC | Aulia Bahrudin | Rp1 juta |
| Harapan 34 | Mencetak Lapangan Kerja Lewat Employment-Linked Tax Credit | Agnesya Maharani | Rp1 juta |
| Harapan 35 | Menjembatani Kepatuhan Pajak dan Keberlanjutan Usaha Sektor Konstruksi | Firda Ivana Amelia | Rp1 juta |
| Harapan 36 | Pajak Hijau, Mesin Baru Menuju Ekonomi Berkelanjutan | Doni Sugianto Sihotang | Rp1 juta |
| Harapan 37 | Bangun Transparansi, Perlu Ada Dasbor Penggunaan Uang Pajak Real Time | Haryani Santo Hartono | Rp1 juta |
*Nilai hadiah termasuk 2 buah buku dan paket berlangganan Perpajakan DDTC senilai Rp1 juta.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.