JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan lelang atas 8 wilayah kerja minyak dan gas bumi (WK migas).
Dirjen Migas Laode Sulaeman mengeklaim penawaran WK migas kali ini didukung oleh kebijakan fiskal yang telah disempurnakan dalam rangka meningkatkan keekonomian proyek bagi investor.
"Untuk membuat peluang ini menarik, kami telah menyempurnakan ketentuan kontrak dan fiskal. Kontrak bagi hasil migas sekarang menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dengan bagi hasil (split) hingga 50% untuk bagian kontraktor berdasarkan profil risiko, 100% ICP untuk domestic market obligation (DMO), dan tanpa batasan pemulihan biaya (cost recovery)," ujar Laode, dikutip Selasa (23/12/2025).
Tak hanya itu, investor juga diizinkan untuk memilih antara skema cost recovery atau skema bagi hasil kotor (gross split).
Secara terperinci, terdapat 3 WK migas yang ditawarkan melalui mekanisme penawaran langsung, yakni WK Tapah dengan estimasi sumber daya 439,5 million stock tank barrels (MMSTB) minyak dan 23 billion standard cubic feet (BSCF) gas, WK Nawasena dengan potensi 1.313 BCF gas, dan WK Mabelo 282 MMSTB minyak.
Adapun WK yang ditawarkan lewat skema lelang reguler antara lain WK Arwana III, WK Tuan Tanah dengan potensi 52,51 millions of barrels of oil (MMBO), WK Rangkas dengan potensi 874 MMSTB minyak dan 789 BSCF gas, serta WK Akimeugah I dan Akimeugah II dengan potensi masing-masing sebesar 15 billion barrels of oil equivalent (BBOE).
Akses dokumen lelang sudah dibuka mulai 22 Desember 2025. Untuk penawaran langsung, akses dokumen dibuka hingga 3 Februari 2026 dengan batas akhir pemasukan dokumen partisipasi pada 5 Februari 2026.
Sementara untuk lelang reguler, akses dokumen tersedia hingga 17 April 2026 dan batas akhir pemasukan dokumen pada 21 April 2026.
Seluruh pendaftaran dan akses data dilakukan secara daring melalui laman resmi Kementerian ESDM. (dik)
