JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menilai kondisi perekonomian Indonesia cukup kuat dan stabil seiring berkurangnya gejolak dan ketidakpastian ekonomi global.
Purbaya melihat kinerja ekonomi Indonesia juga resilient meski di tengah perang tarif dagang. Menurutnya, stabilitas perekonomian turut didorong oleh permintaan dalam negeri yang menguat.
"Pada dasarnya ekonomi kita masih kuat walaupun ada gejolak global dan kita akan perkuat terus ke depan," ujarnya, dikutip pada Kamis (25/9/2025).
Di samping itu, Purbaya meyakini pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2025 bisa lebih tinggi, salah satunya karena kebijakan penempatan dana pemerintah senilai Rp200 triliun di sistem perbankan.
Dia memproyeksikan suntikan dana ke bank Himbara tersebut setidaknya akan memberikan 2 dampak positif. Pertama, menurunkan suku bunga pinjaman atau kredit. Kedua, memacu pertumbuhan supply dan demand.
"Apalagi bank sentral juga sudah menurunkan BI rate. Jadi gerakan kami dengan bank sentral amat sinkron sekarang, sama-sama mendukung pertumbuhan ekonomi yang saya pikir dampaknya akan terlihat Oktober, November, Desember," kata Purbaya.
Kendati demikian, dia menuturkan pemerintah tetap mewaspadai adanya risiko global yang bakal memengaruhi perekonomian nasional. Contohnya seperti volatilitas pasar keuangan, harga komoditas, serta ancaman geopolitik dan cyber.
Menurutnya, waspada bukan berarti takut. Sebab, dia menilai situasi perekonomian global sudah membaik, tecermin dari aktivitas manufaktur global yang kembali ekspansi di level 50,9, serta adanya laporan IMF yang merevisi ke atas outlook perekonomian global dan Indonesia.
"Kalau kemarin-kemarin kita takut, sekarang harusnya berani. Apalagi memang domestic demand kita juga kuat. Jadi satu ketidak pastian global walaupun masih ada sudah jauh berkurang dibanding sebelum-sebelumnya," tutup Purbaya. (dik)