KEBIJAKAN PEMERINTAH

Suntikan Insentif Diharap Efektif Pacu Konsumsi Semester II/2025

Aurora K. M. Simanjuntak
Jumat, 15 Agustus 2025 | 09.00 WIB
Suntikan Insentif Diharap Efektif Pacu Konsumsi Semester II/2025
<p>Ilustrasi.&nbsp;Sejumlah kendaraan melintas di jalan depan Hotel Prime Park, Mataram, NTB, Selasa (10/10/2023). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/tom.</p>

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah telah menyiapkan beberapa kebijakan guna mendorong konsumsi masyarakat, yang porsinya bisa mencapai 55% dari produk domestik bruto (PDB).

Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyatakan kebijakan untuk pertumbuhan ekonomi ini tidak hanya berupa stimulus seperti subsidi dan diskon pajak. Menurutnya, pemerintah juga akan memastikan harga barang dan jasa tetap terjangkau ke depannya.

"Pemerintah akan secara konsisten merancang kebijakan dan program untuk menjaga daya beli masyarakat, sekaligus memastikan keterjangkauan harga barang dan jasa," ujarnya, dikutip pada Jumat (15/8/2025).

Pemerintah telah menyampaikan beberapa kebijakan yang dilaksanakan pada semester II/2025. Misal, memperpanjang periode fasilitas PPN atas rumah ditanggung pemerintah (DTP) sebesar 100% hingga Desember 2025, serta memberikan diskon tarif PPN atas tiket pesawat saat libur Natal dan tahun baru.

Menurut Susiwijono, pemerintah terus merancang kebijakan untuk mendorong kegiatan ekonomi pada paruh kedua tahun ini.

"Beberapa program ke depan, pemerintah pasti akan betul-betul menjaga konsumsi domestik. Pasti sektor ini akan jadi perhatian utama pemerintah," tuturnya.

Susiwijono menambahkan pemerintah juga mendorong pelaksanaan kegiatan tingkat nasional yang berpotensi memacu konsumsi masyarakat. Salah satunya ialah Indonesia Shopping Festival (ISF) 2025, yang merupakan festival belanja yang diselenggarakan ritel di seluruh Indonesia.

Kegiatan festival belanja tersebut melibatkan sekitar 400 pusat perbelanjaan di seluruh Indonesia. Adapun potensi transaksinya diperkirakan mencapai Rp23,32 triliun selama 11 hari pelaksanaan.

Susiwijono meyakini secara keseluruhan, kegiatan ekonomi di atas yang dipicu oleh momen liburan, long weekend, dan festival belanja akan memberikan multiplier effect yang signifikan terhadap sektor-sektor lain.

"Momen tersebut dinilai penting bukan hanya untuk meningkatkan transaksi ritel, melainkan juga untuk menggerakkan sektor pariwisata, transportasi, hingga industri kreatif," tutupnya. (dik)

Editor : Dian Kurniati
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.